LAZISWahdah.com, Makassar – Jelang Mukernas X DPP Wahdah Islamiyah di Makassar, Wahdah Islamiyah telah mengundang Syaikh Mahmud Abu Bakr Al-Palesthiny hafizhahullah yang merupakan anggota Perhimpunan Ulama Palestina Biro Luar Negeri.
Dalam Daurah Maqsidiyyah yang diselenggarakan di Masjid Quba Asrama Haji Sudiang Makassar, Jumat 22 Desember 2017 ini, Syaikh Mahmud memaparkan fakta-fakta mencengangkan yang selama ini jarang diketahui oleh Kaum Muslimin, bahkan dari kalangan dainya sekalipun.
Diantara fakta yang tidak diketahui oleh banyak peserta yaitu bahwa ternyata Masjidil Aqsha adalah seluruh wilayah yang di dalamnya masuk dua Masjid, yaitu Masjidil Qibli dan Masjid Sakhrah bersama tanahnya seluas 1,4 Km2. Sementara selama ini Masjidil Aqsha hanya diasumsikan sebagai salah satu pada Masjid Qibli atau Masjid Sakhrah. “Yang lebih memprihatinkan, ada juga kaum muslimin yang tidak tahu apa itu Al-Aqsha atau menyangka bahwa Al-Aqsha itu adanya di Gaza”, papar Syaikh yang pernah berkeliling Indonesia selama 26 hari ini.
Seminar yang mengambil tema “Kota Al-Quds antara Jajahan Orang Yahudi dan Pembelaan Orang-Orang Quds dari Jajahan Mereka” ini banyak memaparkan banyak fakta makar Kaum Yahudi hari ini yang semakin hari semakin menjadi – jadi, diantaranya :
– Membuat Bangunan Sinagog ‘Kuil Sulaiman’ di bawah Masjid Al-Aqsha, yang dulu hanya sebatas terowongan
– Kunjungan ke Masjidil Aqsha sekarang dibagi waktu-waktu untuk Kaum Muslimin dan Yahudi.
– Kaum Muslimin tdk diperbolehkan shalat bebas, kecuali selesai orang Yahudi beribadah menurut versi mereka sampai dengan waktu ashar.
– Yahudi berusaha menduduki tempat-tempat tertentu di Masjidil Aqsha, yang mana Kaum Muslimin tidak boleh menempatinya.
– Hulathul Buraq, adalah tempat ditambatkannya Buraq tunggangan Nabi shallaahu’alaihi wasallam waktu di Mi’rajkan, tetapi saat ini dijadikan tembok ‘ratapan’ Kaum Yahudi.
Paska pernyataan Presiden Amerika Donald Trump, yang mengakui Yerussalem / Kota Al Quds sebagai Ibu Kota Israel, mengakibatkan semakin bergolaknya kondisi sosial di Palestina dan bahkan mengundang reaksi keras banyak negara di dunia, sehingga PBB mengeluarkan Resolusi menolak pernyataan Trump.
“Pernyataan Trump tersebut sesungguhnya merupakan penopang kebijakan, agar program Yahudi yang telah dipersiapkan dalam 20 tahun ke depan berjalan mulus untuk membentuk Israel Raya dengan mengeluarkan Kaum Muslimin di dalamnya”, demikian lanjut Syaikh Mahmud yang banyak keluarganya telah mendahului syahid insya Allah.
Ketika Syaikh ditanya, persiapan apa yang seharusnya dilakukan Kaum Muslimin, maka beliau menjawab :
1) Kami sebagai bangsa yang ditaqdirkan harus berhadapan langsung dengan Yahudi, maka telah menyiapkan para mujahid yang telah dididik dengan Alqur’an sebagai langkah awal penguatan kepribadian
2) Hendaknya setiap Kaum Muslimin dimanapun, agar menyiapkan dukungan dalam bentuk materi untuk mensupport proyek jihad Kaum Muslimin di Palestina
3) Menguasai media sosial, dalam rangka menyuarakan kebenaran yang sesungguhnya, karena hampir semua media mainstream tidak berpihak pada Rakyat Palestina
“Kami Yakin dengan banyak persiapan dan pengalaman kami selama ini, insya Allah Alaqsha akan merdeka antara 5-10 tahun lagi!”, pungkas syaikh yang sekolah formalnya mengambil jurusan manajemen ini.
Daurah yang diterjemahkan dan dipandu oleh Ust Ikhwan Abdul Jalil, Lc., MA ini diikuti oleh 500 orang lebih para dai dari seluruh Indonesia.
“Tiada hari tanpa posting di Medsos, Selain tentang Palestina. Doa, Sumbang, Jihad!, bagi yang belum punya anak, niatkan agar bercita-cita mempunyai anak yang akan disumbangkan untuk Al Aqsha. Takbir!”, tutup ustadz yang juga Ketua Dewan Syura DPP Wahdah Islamiyah.
Bagi anda yang akan turut berkontribusi untuk pembebasan Alaqsha, dapat menyalurkan donasinya melalui rekening Bank Syariah Mandiri (451) 799 900 900 4 an LAZIS Wahdah Care. Kode transfer 940. Contoh Rp 2.000.940,-. Konfirmasi ke nomer 082387900900 (call/wa/sms).(ayd).