LAZISWahdah.com – Tak ada yang menyangka jika lelaki yang berasal dari Desa ini mampu menjadi pemenang di tingkat dunia. Nama lengkapnya Lalu Muhammad Zohri, anak dari pasangan almarhum Lalu Ahmad Yani dan almarhumah Saeriah menjadi juara dunia cabang olahraga atletik U-20 di Finlandia. Prestasi ini tak ayal melambungkan namanya. Maka tak heran jika setelah menjuarai perlombaan tersebut banyak penghargaan dan hadiah-hadiah menarik lainnya yang ia peroleh.
Dimata keluarga maupun tetangganya, Zohri adalah anak yang pendiam dan begitu sangat sederhana.
“Kami tidak pernah mengetahui masalah pribadi Lalu. Dia tidak ingin menyusahkan kakak-kakaknya atau keluarganya yang lain. Dia akan berusaha sendiri selama dia mampu,” ujar Lalu Ma’rif, kakak kedua Zohri saat ditemui oleh relawan LAZIS Wahdah dikediamannya, Dusun Karang Pangsong, Desa Pemenag Barat, Kecamatan Pemenag, Kabupaten Lombok Timur, Senin (9/7).
Rumah Zohri tampak begitu sederhana bahkan terkesan tak layak huni. Atap kamar yang disanggah oleh bambu dan ditutup oleh anyaman gubuk. Dindingnya pun diselimuti anyaman gubuk yang sudah mulai bolong dan mengelupas. Sedang jendelanya ditutupi oleh koran-koran. Sementara di kanan pintu masuk kamar terdapat satu kasur dengan dipan kayu, tempat Zohri merebahkan badannya.
Melihat keadaan rumah Zohri yang sedemikian memprihatinkannya, beberapa pihak swasta maupun pemerintah tampaknya berlomba-lomba untuk memperbaiki rumah tersebut. Bahkan pihak Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menjanjikan akan membangun rumah tersebut dengan ukuran 36 meter persegi. Namun Zohri ternyata tidak berkenan dengan bantuan tersebut.
Fazilla, kakak tertua Zohri menjelaskan, adik bungsunya itu memiliki alasan tersendiri mengapa ia menolak tawaran tersebut. Katanya, Zohri ingin rumah itu menjadi kenangan dengan orangtua mereka yang telah tiada. Mereka juga ingin rumah tersebut menjadi saksi perjuangan masa-masa sulit Zohri.
“Ingin mengenang Muhammad Zohri gimana sakitnya di sini,” ungkap sang kakak,”
“Gimana waktu dia masih kecil kehidupannya di sini, perjuangannya dengan keluarga” tambahnya.
Sebagai muslim, ia sadar betul bahwa semua kenikmatan ini adalah pemberian Allah. Maka tidak heran, setelah melihat namanya di posisi pertama, dia pun langsung sujud syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Belajarlah dari kesederhanaan Zohri, berprestasi namun tidak melupa kepada Sang Ilahi.[]