Berdoa Memohon Jodoh dengan Menyebut Nama Akhwat
LAZISWahdah.com – Pertanyaan
Bismillah, Assalamualaikum Ustad, Ana ingin bertanya, bolehkah kita berdoa memohon jodoh dengan ‘nama akhwat’ yang kita harapkan agar berjodoh dengannya?
Atau harus ‘netral’ saat istikharah, tidak menyebut nama siapapun? Tidak ada kecondongan pada siapapun?
Maksud ana, dalam doa kita menyebutkan nama ia yang kita harapkan.. misalkan ya Allah bila fulanah baik untukku, untuk agamaku, maka dekatkanlah.. dan seterusnya. Terimakasih atas jawabannya, semoga Allah selalu menjaga Ustad.

Jawaban:
Wa’alaikumussalam Warahmatullaahi wabarakaatuh..
Bismillah…
Semoga Allah selalu memberikan rahmat dan berkah atas anda, serta mewujudkan impian terbaik anda.
Saudaraku… Berdoa kepada Allah dengan doa apapun dibolehkan, bahkan dianjurkan selama doa tersebut tidak mengandung dosa, pemutusan silaturrahim dan kezaliman. Sebagaimana dalam hadis shahih dalam Musnad Ahmad dari Abu Said Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:  

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلَا قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلَّا أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلَاثٍ إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ وَإِمَّا أَنْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنْ السُّوءِ مِثْلَهَا قَالُوا إِذًا نُكْثِرُ قَالَ اللَّهُ أَكْثَرُ


Artinya: “Tidaklah seorang muslim yang berdoa dengan doa yang tidak untuk keburukan dan tidak untuk memutus tali kekeluargaan, kecuali Allah akan memberinya tiga kemungkinan; doanya akan segera dibalas, akan ditunda sampai di akhirat, atau ia akan dijauhkan dari keburukan yang semisal, ” para sahabat bertanya, “Jika demikian kita minta yang lebih banyak, ” beliau bersabda: “Allah memiliki yang lebih banyak.” ( Musnad Ahmad ibn Hanbal, III/18,hadis no. 11149)

Termasuk bila anda berdoa untuk dinikahkan dengan si A atau B dengan menyebut namanya, dengan syarat si A atau si B tersebut memang wanita shalihah, dan berakhlak baik. Namun lebih utama bagi anda adalah berdoa dengan doa yang anda sebutkan dalam pertanyaan anda yaitu; “Ya Allah bila fulanah baik untukku, maka nikahkanlah aku dengannya…”. Sebab anda tidak tahu keberkahan dan kebaikan mana yang diinginkan oleh Allah bagi anda. Sebagaimana dalam firman-Nya:

{وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ} [البقرة: 216]

Artinya: “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 216).

Semoga Allah menganugrahkan anda dan seluruh pemuda umat islam dengan istri yang shalihah dan keturunan yang shalih. Aamiin.
Wallaahu a’lam.[]

Dijawab oleh Ustadz Maulana La Eda, Lc. Hafizhahullah (Mahasiswa S2 Jurusan Ilmu Hadits, Universitas Islam Madinah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *