CINTA DAN BENCI KARENA ALLAH
Manusia memang tempatnya bersalah
Tak ada satupun jiwa di dunia yang dalam hidupnya tak pernah melakukan kesalahan
Kalimat ini seringkali didengungkan sebagai udzur untuk memaklumkan kesalahan seseorang.
Benar, Kullu bani Adam khotto’un, wa khairu khotto’iin attauwabun..” sesungguhnya setiap anak Adam itu pasti melakukan kehilafan, dan sebaik-baik dari mereka adalah yang segera bertaubat.
Jika manusia lemah, jangan menaruh harapan padanya. Sebab esok mungkin jauh dari harapan. Jangan menunggu kesempurnaan pada seseorang, sebab mungkin esok engkau akan dikecewakan. Jangan pula terlalu menaruh hati pada seseorang, mengaguminya secara berlebihan, sebab kata benci bisa jadi terlontar esok-esok hari
Sederhanalah dalam mencintai. Cinda dan benci, bangunlah di atas pondasi keimanan kepada Allah Robbul ‘Izzati
.
“Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit ialah berharap kepada manusia.” (Ali bin Abi Thalib radhiallahu’anhu)
Barangsiapa meletakkan hatinya di sisi Rabb-nya, niscaya akan tenang dan bahagia. Dan barangsiapa yang meletakkannya dianatara manusia, niscaya akan merasakan kegoncangan dan kebimbangan
“Siapa yang cintanya karena Allah, bencinya karena Allah, memberinya karena Allah dan tidak memberi pun karena Allah, maka sungguh telah sempurna keimanannya.” (HR. Abu Dawud 4.681)
@wahdahinspirasizakat | www.wiz.or.id | www.sedekahplus.com