KAK, BANTU AKU BERTAHAN HIDUP. PINTA MUHAMAD IRHAN, BAYI PENDERITA GIZI BURUK
Jum’at pagi (25/06/2021), kami menerima pesan singkat dari salah seorang perawat yang ada dirumah sakit. Setelah segala sesuatunya siap, kamipun bergegas menuju RSUD Anuntaloko Parigi.
Dengan diantar salah seorang perawat, kami berjalan menuju ruang Kenari. Dari sudut ruangan, terdengar sayup rintihan tangis balita usia kisaran 9 bulan. Di sebelahnya berdiri pria dan wanita yang nampak cemas menunggui, sambil sesekali berusaha menenangkan isak tangis sang bayi.
Dialah Muhammad Irhan, bayi penderita gizi buruk asal desa Wanamukti utara, kecamatan Bolano, kabupaten Parigi Moutong.
Menurut pengakuan Firmansyah, ayah Muhammad Irhan, bahwa dirinya sudah beberapa kali konsultasi ke Puskesmas dan disarankan untuk rujuk ke rumah sakit Parigi yang berjarak tempuh kurang lebih 300km dari kampungnya.
Hanya saja karena jarak yang jauh dan tidak memiliki biaya, Firmansyah terpaksa merawat anaknya dirumah. Berjalannya waktu, kondisi anaknya semakin parah, hingga memaksa Firmansyah melarikan anaknya kerumah sakit parigi, dengan bekal dana seadanya.
Dua pekan sudah Muhammad Irhan dirawat, kondisinya belum pulih. Ayahnya sempat pamit kepihak rumah sakit, untuk membawa pulang anaknya. Namun tak di izinkan.
Bukan karena tak mau anaknya sembuh. Hanya saja, uang yang dibawanya sudah menipis. Tak ada lagi biaya buat beli kebutuhan anaknya, bahkan buat makan dirinya bersama istripun sulit.
Jerit tangis Muhammad Irhan, sambil menatap hampa kearah kami, membuat hati kami semakin pilu. Seolah bayi mungil ini berkata “Kak, bantu aku bertahan hidup”
Sahabat, maukah engkau menyisihkan sebagian rezki yang Allah berikan kepadamu? Bantu Muhammad Irhan dan bayi lainnya untuk sembuh dari sakitnya.