Shalat sunnah Rawatib sangat dianjurkan oleh Rasulullah shallalallhu alaihi wa sallam dan merupakan amalan yang rutin beliau lakukan. Beberapa keutamaan shalat sunnah Rawatib adalah sebagai berikut :

  1. Barangsiapa yang menjaga shalat sunnah Rawatib dengan jumlah 12 rakaat yang mengiringi shalat wajib maka Allah akan membangunkan untuknya sebuah mahligai di dalam syurga sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Istri Rasulullah Ummu Habibah :

( من صلى اثنتي عشرة ركعة في يوم وليلة بني له بهن بيت في الجنة ) 

“Barangsiapa yang sholat dua belas rakaat pada siang dan malam, maka akan dibangunkan baginya rumah di surga”. (HR. Muslim)

(Ilustrasi shalat sunnah rawatib, sumber: istockphoto.com)
  1. Mengundang kecintaan Allah pada seorang hamba “… dan tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan suatu ibadah yang lebih Aku cintai dari apa yang telah Aku wajibkan kepadanya, dan senantiasa hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan sunnah hingga Aku mencintainya….” (HR. Bukhari)
  2. Amalan sunnah menyempurnakan amalan-amalan yang wajib, amalan yang pertama dihisab di hari kiamat adalah shalat, jika shalat seseorang telah baik maka baiklah seluruh amalannya.

“Sesungguhnya yang pertama kali dihisab dari amal seorang hamba pada hari kiamat adalah shalat. Apabila shalatnya baik maka ia telah berbahagia dan sukses, tetapi apabila shalatnya jelek maka ia telah celaka dan merugi. Dan apabila ia kurang dalam melakukan shalat wajib maka Allah akan berkata, ‘Lihatlah apakah hamba-hamba-Ku memiliki shalat sunnah?’ Lantas disempurnakanlah dengannya yang kurang dari shalat wajib itu. Kemudian yang demikian itu berlaku pula bagi seluruh amalnya.” (HR. At-Tirmidzi,An-Nasa’i,  dan Al-Baihaqi. Sahih menurut Syekh Al-Albani dalam Shahih Targhib wat Tarhib, no. 540)

  1. Sebagai pemanasan untuk menfokuskan kekhusyuan dalam shalat wajib, setiap shalat yang ditunaikan akan diberi pahala sesuai kadar kekhusyuaannya,.

Adapun menyangkut pertanyaan ukhti tentang meng-qodho shalat rawatib maka jika ia terbiasa melakukannya dan luput melaksanakannya maka boleh ia menggantinya sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi kita Muhammad shallallahu alaihi wa sallam

Adapun empat rakaat sebelum Dzuhur dilaksanakan dengan dua salam. Wallahu a’lam.

Penulis: Ustadz Harman Tajang, Lc.