LAZISWahdah.com – Mengompol saat tidur pada anak – anak usia dibawah 7 tahun masih sering kita temui. Hal ini merupakan hal yang wajar. Sebagian penelitian menyebutkan, gejala ngompol terjadi pada 1 dari 3 anak berusia 4 tahun dengan jumlah paling banyak adalah anak laki-laki.

Tips-Memilih-Popok-Bayi-Baru-LahirNgompol juga lumrah dialami oleh anak-anak usia pra sekolah, karenanya masih ada 10 persen dari jumlah anak-anak usia 6 tahun yang masih belum dapat lepas dari kebiasaan ngompol, namun apabila sering mengompol di atas usia tersebut perlu adanya tindakan untuk mengatasinya agar tidak menjadi kebiasaan. Idealnya setelah usia lima tahun anak harus berhenti mengompol.

Sebab, pada usia lebih dari 18 bulan saja anak sudah mulai bisa diajak untuk beralih dari popok/diapers ke toilet. Ketika itu, otot-otot kandung kemihnya sudah lebih matang.

Mengompol ada 2 jenis, primer dan sekunder.. Mengompol primer adalah mengompol yang telah berlangsung sejak anak usia dini tanpa berhenti. Seorang anak dengan mengompol primer tidak pernah kering di malam hari untuk jangka waktu tertentu.

Sedangkan Mengompol sekunder adalah mengompol yang dimulai setelah anak tidak mengompol di malam hari untuk jangka waktu yang signifikan, setidaknya 6 bulan.

Mengapa anak mengompol?

Ada beberapa faktor yang menyebabkan anak mengompol,diantaranya adalah

  1. banyak mengkonsumsi minuman sebelum tidur
  2. Gejala penyakit misalnya infeksi pada saluran kencing dan gangguang sistem saraf akibat tekanan psikologis.
  3. kapasitas kandung kemih yang kecil menyebabkan anak harus buang air kecil lebih sering walaupun hanya terisi sedikit urine saja atau kandung kemih tidak mampu menahan urin.
  4. kelelahan.
  5. Anak belum siap secara fisik karena sistem tubuhnya belum sempurna. Anak belum mampu menahan air kencing di kandung kemih, tidak menyadari kebutuhan buang air kecil, bangun dari tidur dan pergi ke kamar mandi.
  6. Anak belum terbiasa pergi ke toilet sendiri karena biasanya selalu dibantu oleh Anda (orang tua) dan pengasuhnya dalam hal melepaskan dan mengenakan pakaian.
  7. Faktor keturunan dari orang tuanya.
  8. Anak tidak berani menyampaikan keinginan kepada gurunya bahwa ia mau menggunakan toilet di sekolahnya.
  9. Anak merasa cemas dan tidak aman..

Tips Mengatasi Anak Yang Ngompol

Kebiasaan ngompol adalah masalah umum yang dialami oleh anak-anak, namun jika masih terjadi hingga memasuki usia sekolah, seperti di atas umur 7 tahun, bagaimanakah cara mengatasinya?

Kebanyakan masalah mengompol pada anak akan hilang dengan sendirinya, terutama jika anak mereka sudah terganggu dengan kebiasaannya.

Mengompol dapat mengakibatkan trauma pada anak karena terkait kepercayaan dirinya. Karena itu jangann menghukum, memarahinya, atau mempermalukannya. Karena hal tersebut dapat memperburuk kondisi si anak akibat merasa kehilangan harga dirinya atau kepercayaan dirinya yang menurun ketika menghadapi masalah.:

Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membantu mengatasi agar anak tidak mengompol

  1. Batasi jumlah cairan yang diminum anak saat malam hari, terutama 1 – 2 jam sebelum tidur.
  2. Ajak anak ke toilet dan buang air kecil beberapa saat sebelum waktu tidur. Buang air kecil sebelum tidur dapat dilakukan sebagai kegiatan rutin yang dilakukan anak sebelum tidur.usahakan kandung kemih dalam keadaan kosong sebelum tidur
  3. Menjaga anak untuk tidak mengonsumsi cola, teh, cocoa, dan cokelat, karena semunya mengandung kafein yang bersifat diuretic/ melancarkan buang air kecil
  4. Berikan pujian atau reward ketika anak berhasil tidak ngompol.
  5. Libatkan anak dalam aktivitas membersihkan bekas ngompolnya dalam suasana kerjasama yang baik tanpa kemarahan.
  6. Jangan perlakukan anak seperti bayi dengan memaksanya menggunakan popok atau celana plastik. .
  7. Jelaskan kepada anak Anda bahwa Anda tidak marah kepadanya karena ia mengompol. Anda justru ingin membantunya mengatasi kebiasaan mengompolnya tersebut. Selain usia anak yang semakin besar, juga ingatkan pada anak Anda bahwa mengompol akan menyebabkan anak merasa tidak nyaman karena baju, celana, kaki dan tempat tidurnya basah.
  8. Atau bisa juga dengan membangunkan anak untuk buang air kecil saat malam hari di pertengahan saat dia Lihat pola ngompolnya anak, kalau anak biasa ngompol jam 1-an, sebelum jam 1 kita sudah bangunkan, kalau tidak mau bangun digendong ke kamar mandi untuk kita pancing pipis.
  9. Lakukanlah ‘pillow talk’, yaitu dengan membisikkan kata-kata ke telinga anak untuk segera ke kamar mandi jika ia ingin buang air.
  10. Untuk anak di atas 7 tahun yang masih ngompol, sebaiknya lakukan teknik regresi untuk mencari tahu gangguan psikologis apa yang pernah terjadi pada anak hingga memicu kebiasaan ini2.

Jika Anak tetap mengompol, tidak perlu stress atau menjadi beban pikiran. Segala sesuatu membutuhkan proses, dan proses membutuhkan waktu. Anda tidak perlu terpacu untuk segera mungkin harus berhenti dari kebiasaan ini. Secara perlahan namun rutin cobalah untuk selalu melakukan cara-cara yang telah disebutkan di atas.

Jika dengan cara-cara tersebut belum juga teratasi, kami sarankan Anda berkonsultasi kepada dokter spesialis urologi untuk mencari kemungkinan adanya gangguan yang mendasari, dan apakah diperlukan obat untuk mengatasinya .

Sumber : Majalah Ar-Risalah

Tinggalkan Balasan