LAZISWahdah.org – LAMPUNG SELATAN – Relawan LAZIS Wahdah yang mendirikan posko pembinaan di Desa Kunjir Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan menggelar Gerakan Shalat Subuh Berjamaah (GSB) di Musala Darurat Kamp Pengungsian SMA N 1 Rajabasa, Senin (18/2/2019).
Gerakan Shalat Subuh Berjamaah ini diisi dengan beberapa rangkaian, antara lain Tausiyah Subuh dan Sarapan Pargi bersama warga di kamp pengungsian.
Rustam Hafid selaku relawan LAZIS Wahdah mengatakan, hal ini ditujukan untuk menumbuhkan lingkungan yang Islami di tengah-tengah Kamp pengungsian.
“Mereka para Pengungsi masih ditemani trauma bencana tsunami yang menerjang kemarin. Selain itu, kondisi mereka yang jauh berbeda di bawah tenda pengungsian memerlukan pertolongan darurat berupa layanan kerohanian. Maka GSB ini kami gelar agar mereka antusias menghidupkan Musala Darurat yang kami dirikan,” tandas Rustam.
Dia melanjutkan, cara memantik partisipasi warga di kamp pengungsian yang berisi 58 Kepala Keluarga ini untuk menghadiri GSB adalah dengan menyediakan sarapan bubur kacang hijau hangat setelah mendengarkan tausiyah subuh.
“Tema tausiyah Subuh ini adalah Hak Muslim Atas Muslim yang Lain. Kami tadabburi hadits ini untuk diperdengarkan kepada warga, agar mereka tetap menjaga silaturahmi kepada sesama walaupun kondisi serba susah,” tuturnya.
Arifuddin sebagai salah satu pengungsi mengatakan, GSB yang digelar secara unik ini telah memberikan warna yang berbeda kepada kamp pengungsian mereka.
“Alhamdulillah karena sekaligus sebagai sarapan untuk anak-anak kami sebelum ke sekolah,” kata Arif sapaan akrabnya.
Kegiatan ini mendapat respon positif dari Pemerintah Desa setempat. Seperti yang diutarakan oleh Muhammad Nur selaku Sekretaris Desa Kunjir.
Menurutnya, relawan-relawan yang masuk telah banyak memberikan bantuan berupa sembako dan lain sebagainya. Namun program LAZIS Wahdah ini yang unik karena menyentuh kebutuhan utama warga.
“Terimakasih karena walaupun datang dari jauh, namun masih bersemangat mendampingi kami,” ucapnya.
Pada tahap recovery untuk daerah terdampak tsunami di Lampung Selatan, LAZIS Wahdah berfokus pada program pembinaan kerohanian pengungsi, antara lain pendirian Musala Darurat, Tausiyah Singkat setelah shalat berjamaah, Pembinaan Alquran untuk anak-anak dan remaja, serta GSB yang telah digelar sebanyak dua kali. (*RH)