LAZISWahdah.com – Nama saya Ikhsan. Tumbuh dari lingkungan yang keras membuat saya jauh dari agama. Malak, mabok sampai perkelahian adalah hal yang biasa buatku. Hingga suatu malam saya bacok teman karena kesal. Bisa ketebak sayapun jadi buronan polisi. Pada saat ketangkap dan ditahan mulailah saya merenung “Apa sebenarnya yang saya cari?”, saya nggak bahagia, hidup saya kosong, hampa, gelisah dan kesepian.

Setelah ditahan seminggu (Alhamdulillah kasusnya bisa damai) sayapun bertekad untuk berubah. Saya mulai dengan mencari guru ngaji karena waktu itu aku nggak bisa baca Qur’an. Boro-boro baca, mengenali huruf Hijaiyah saja hanya sampai huruf ja, namun ternyata nyari guru ngaji susah banget. Pernah sekali waktu saya janjian sama salah seorang guru ngaji untuk belajar ba’da Maghrib, berangkatlah saya ke rumah guru ngaji tersebut di waktu yang telah di sepakati namun ternyata guru ngajinya nggak ada dirumah. Sayapun pulang dengan kecewa dan apesnya lagi di jalan saya digodain banci. Namun kejadian itu tidak membuat kemauanku untuk berubah melemah malah justru makin kuat.

Hingga suatu waktu saya bertemu dengan seorang ustadz yang lembut tutur katanya, akhlaknya sangat baik, senyumnya tulus dan mau mengajari saya baca iqra sepulang beliau dari kerja. Beliau mengajar saya dengan sabar, bahkan pernah saya dapati beliau tertidur sambil duduk di depanku karena kecapean.

Alhamdulillah dengan ketulusan beliau, saya pun berubah. Dari suka dengar musik Rock jadi lebih suka dengar murottal. Jika dulu suka nyanyi di pinggir jalan sekarang lebih suka adzan di mushalla. Dulunya nggak bisa baca Qur’an sekarang uda bina TPA, Tahfizh Weekend, Tahsinul Qiro’ah, Dirosa & Tarbiyah.

Saat ini, saya dan istri lagi berusaha mewujudkan mimpi kami untuk memiliki tempat yang layak dan bagus untuk kegiatan dakwah. Soalnya sekarang kami ngontrak dan tempatnya kurang layak bahkan anak-anak TPA kami bagi jadi dua waktu (sore & malam) karena tempat yang tidak cukup. Santri TPA 40 anak, santri Tahfidz Weekend 11 anak ditambah dengan ibu, bapak, remaja yang belajar dirosa, tarbiyah & tahsinul qira’ah.

Tahap awal rencana kami lagi memperjuangkan pembebasan lahan seluas 10 x 20 m2 yang rencana akan kita buat Markaz Rumah Qur’an di dekat kampus ITERA Lampung Selatan. Pemilik tanah memberikan kami deadline sampai akhir bulan Desember 2017. Rencana di atas tanah tersebut akan dibangun Markaz Rumah Qur’an. Dibutuhkan 65 juta rupiah untuk pembebasan tanah ini.

***

Mari bantu Ustadz Ikhsan mewujudkan mimpinya membangun Rumah Qur’an dengan menyalurkan Infak dan Sedekah kita melalui Bank Syariah Mandiri no.rek 497 900 9009 a.n. Lazis Wahdah Sedekah Kode Transfer ATM Bersama 451, Bank BNI Syariah no.rek Sedekah 500 123 5005 a.n. Wahdah Islamiyah Kode Transfer ATM Bersama 009. Konfirmasi via SMS/WA ke 085315900900, Format : BRQ/Nama/daerah/Nominal + 111, Contoh : WT/Ismail/Jakarta Selatan/ 300.111

Semoga harta yang kita sumbangkan akan menjadi amal Jariyah, karena setiap huruf al-Qur’an yang terucap pahalanya juga mengalir kepada para donatur.[]

LAZIS Wahdah - Ayo Bantu Mantan Preman Ini Bangun Rumah Qur'an

LAZIS Wahdah - Ayo Bantu Mantan Preman Ini Bangun Rumah Qur'an 6

LAZIS Wahdah - Ayo Bantu Mantan Preman Ini Bangun Rumah Qur'an 4

LAZIS Wahdah - Ayo Bantu Mantan Preman Ini Bangun Rumah Qur'an 5

LAZIS Wahdah - Ayo Bantu Mantan Preman Ini Bangun Rumah Qur'an 2

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *