LAZISWahdah.org – Lampung Selatan, Pasokan logistik mulai menipis di posko pengungsian yang terletak di Desa Kunjir, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan.
Dari keterangan Kordinator Posko Satu Pintu Desa Kunjir, Sahadi, persediaan logistik ini mulai menipis akibat berkurangnya intensitas relawan maupun lembaga kemanusiaan jelang dua bulan pasca tsunami di akhir 2018 silam.
“Hunian Sementara (HUNTARA) yang dibangun oleh
Pemerintah mungkin akan selesai sebulan lagi. Sedangkan kami masih belum mampu kembali melaut untuk mencari nafkah. Ini yang menjadi masalah pengungsi pak, karena persediaan sembako di Posko juga menipis,” kata Sahadi.
Dia melanjutkan, satu-satunya bantuan sembako berasal dari Pemerintah Kabupaten yang hingga kini masih belum tersalurkan secara merata.
Kondisi dilematis ini mewarnai jiwa traumatik pengungsi yang belum pulih.
Relawan LAZIS Wahdah, Rizky Handrajati mengatakan, pendampingan pengungsi harus terus dilakukan hingga kondisi normal kembali.
Menurut dia, kondisi tenda pengungsian yang kian hari kian panas akibat cuaca ekstrem, persediaan logistik yang menipis, belum pulihnya mata pencaharian warga, menjadi masalah yang harus diselesaikan segera.
“Kami sendiri dari LAZIS Wahdah mengupayakan agar kondisi ini segera pulih. Kami telah membangun komunikasi dengan Pemerintah Setempat dan Insya Allah akan diatasi sedikit demi sedikit. Seperti misalnya stok logistik yang ternyata masih disediakan oleh Pemerintah Kabupaten, namun Penanggung Jawab Posko kurang aktif dalam pengangkutan,” tutur Handra, Sabtu (16/2/2019).
Program yang masih rutin dilaksanakan oleh LAZIS Wahdah menurut Handra antara lain pendampingan posko pengungsian dengan pendirian dan pengaktifan Musala Darurat yang didirikan bersama Lidmi Peduli.
Utusan LAZIS Wahdah Jogjakarta ini mengatakan, Shalat Berjamaah, Siraman Rohani setelah Shalat, Pengajian anak-anak dan remaja, merupakan agenda harian LAZIS Wahdah di posko pengungsian yang terletak di SMA N 1 Rajabasa, Desa Kunjir.
“Tiap akhir pekan kami menggelar Gerakan Shalat Subuh Berjamaah (GSB) yang ditutup dengan Tausiyah dan Sarapan Pagi bersama warga di pengungsian,” tambahnya.
Kordinator Posko Pengungsian Desa Kunjir, Sahadi mengatakan, program-program kerohanian ini menjadi penguat warga walaupun kondisi serba sulit.
“Semoga relawan LAZIS bisa istiqomah mendampingi, apalagi dua bulan jelang Bulan Suci Ramadhan. Kami berharap dengan kelarnya HUNTARA, program-program seperti pengajian ini masih terus berlanjut,” harap Sahadi.
()
Ada pertanyaan terkait Dua Bulan Tsunami Berlalu Bantuan Mulai Sunyi di Lampung Selatan?
🟢 we are online | privacy policy