LAZISWahdah.com – Tim LAZIS Wahdah telah menyalurkan bantuan untuk kegiatan “Daurah 10 Hari Menghafal Al-Qur’an” Selasa-Kamis (10-19/1/2017) di Masjid Anas bin Malik, Kampus STIBA Makassar. Bantuan yang diberikan berupa makanan dan mushaf Al-Qur’an. Peserta daurah ini selain mahasiswa STIBA, juga kalangan umum yang berasal dari luar daerah seperti Jakarta, Gorontalo, dll. Mereka dikarantina selama sepuluh hari untuk menghafal Al-Qur’an.
Menurut Muh. Khaidir Taqdiman, ketua panitia, kegiatan ini berjalan lancar. “Alhamdulillah, di antara peserta ada yang berhasil mencapai target hafalan. Rata-rata peserta menghafal lebih dari 4 juz”.
Tiga peserta terbaik pada daurah ini adalah Kifli Tanip, Auladun Abrar dan Fadliansyah. Pencapaian hafalan mereka adalah 10 juz, 9 juz dan 6 juz secara berturut-turut.
Kifli Tanip adalah mahasiswa STIBA. Motivasinya mengikuti kegiatan ini selain untuk menghafal Al-Qur’an juga untuk membahagiakan kedua orang-tuanya. “Orang tua kita akan dipakaikan mahkota dan jubah kebesaran di akhirat kelak karena anaknya adalah seorang penghafal Al-Qur’an” jelas pria kelahiran Gorontalo ini.
Dalam menghafal Al-Qur’an, persoalan niat adalah hal yang mendasar yang harus dimiliki oleh seorang penghafal Al-Qur’an. “Ikhlas karena Allah—syarat diterimanya ibadah, memiliki mindset bahwa Al-Qur’an telah dimudahkan oleh Allah untuk dihafal, maka mengapa kita tidak bisa menghafal Al-Qur’an. Kemudian berdo’a dan bertawakkal”, ungkap Kifli yang menurutnya hal-hal tersebut merupakan metode ruhiyah dalam menghafal Al-Qur’an.
Menurut Auladun Abrar, mahasiswa STIBA, berkat daurah ini ia lebih terbiasa untuk menghafal Al-Qur’an, ia bisa menghafal 1 halaman Al-Qur’an selama setengah jam. “Alhamdulillah setengah jam bisa hafal satu halaman. Metode yang saya pribadi gunakan yaitu membaca dengan tenang, dilancarkan dan dibiasakan, biasanya 2-3 kali bisa lancar. Hafalkan ayatnya sekalian baca artinya. Satu halaman dibagi dua, lancarkan dulu setengah halaman, kemudian pindah ke sisanya” ungkap pria kelahiran Banda Aceh ini.
Fadliansyah yang juga adalah mahasiswa STIBA kelahiran Gorontalo mengatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi ia pribadi. “Alhamdulillah dengan kegiatan ini kami bisa fokus menghafal Al-Qur’an dan tidak perlu memikirkan masalah lain karena telah difasilitasi” ujarnya. []