Artikel ini akan membahas tentang hukum jika seseorang mampu tapi tidak berqurban. Baca artikel berikut selengkapnya!
Idul Adha merupakan salah satu momen istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia. Pada hari raya ini, umat Muslim merayakan peristiwa pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan putranya, Nabi Ismail AS, yang merupakan bukti ketakwaan dan kesetiaan mereka kepada Allah SWT. Salah satu ibadah yang menjadi sorotan pada Idul Adha adalah berqurban, yaitu menyembelih hewan tertentu sebagai bentuk pengabdian dan rasa syukur kepada Allah.
Hukum berqurban dalam Islam, menurut mayoritas ulama, adalah sunnah muakkadah, yaitu sunnah yang sangat ditekankan dan diwajibkan bagi yang mampu.
Rasulullah ﷺ bersabda: “Barangsiapa yang memliki kepalapangan untuk berqurban, namun ia tidak berqurban, maka janganlah ia mendekati tempat salat kami,” (HR Ibnu Majah)
Namun, perlu dipahami bahwa hadits ini tidak bermaksud mengkafirkan orang yang tidak berqurban padahal ia mampu. Tidak ada ulama yang berpendapat demikian. Sebagian ulama memahami bahwa hadits ini menunjukkan bahwa orang yang mampu berqurban namun tidak melakukannya, maka ia berdosa. Dalam konteks ini, berqurban menjadi suatu bentuk ibadah yang dianjurkan, dan ketidakpelaksanaannya oleh orang yang mampu dianggap sebagai perbuatan dosa.
Namun, ada juga pemahaman lain dari hadits ini. Sebagian ulama menyatakan bahwa orang yang mampu berqurban namun tidak melakukannya, maka ia sebaiknya tidak mendekati tempat salat Idul Adha, sebagai bentuk pengingat dan pelarangan atas perbuatan yang tidak dijalankan dengan sempurna sesuai ajaran Islam.
Namun, jika seseorang memiliki kemampuan finansial untuk berqurban tetapi tidak melakukannya, ada baiknya untuk merenungkan kondisi hati dan niatnya. Tidak berqurban padahal mampu dapat mencerminkan adanya penyakit hati, seperti keserakahan, kecintaan pada harta dunia, atau ketidakpedulian terhadap kewajiban agama. Dalam Islam, penyakit hati seperti ini harus diatasi dan diperbaiki melalui taubat dan perbaikan perilaku.
Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslim yang memiliki kemampuan untuk berqurban agar melaksanakan ibadah ini dengan ikhlas dan penuh kesadaran. Berqurban bukan hanya tentang menyembelih hewan semata, tetapi juga tentang kesadaran akan ketaqwaan dan pengorbanan sebagai bentuk syukur kepada Allah atas berkah dan rezeki yang telah diberikan.
Mampu tapi tidak berqurban bukanlah hal yang mengkafirkan atau menyebabkan orang keluar dari lingkup Islam. Namun, hendaknya kita memahami pentingnya berqurban sebagai bagian dari ibadah dan pengabdian kepada Allah.
Jika ada kendala atau kesulitan dalam melaksanakan berqurban, Allah adalah Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan hidayah dan kemampuan kepada kita untuk beribadah dengan baik dan ikhlas, serta memperbaiki hati agar selalu mendekatkan diri kepada-Nya. Wallahu a’lam.



Yuk gabung di grup WhatsApp Sahabat Inspirasi