Pemuda Dalam Al-Qur'anLAZISWahdah.com – Merupakan perkara aksiomatis, bahwa pemuda merupakan tulang punggung bagi pembangunan dan perkembangan sebuah negara. Penuh semangat, bercita-cita tinggi, ingin unggul, penuh keberanian, ideal dalam merencanakan, inilah beberapa karakter seorang pemuda.

Sejarah mencatat bahwa berdirinya sebuah eksistensi (baca Negara), tidaklah lepas dari peran pemuda-pemudanya, dan dalam negeri kita yang tercinta tergores tinta emas terkait peran pemuda bagi kemerdekaan (tentunya setelah karunia dari Allah), tercatat bahwa mereka mendeklarasikan sumpah pada tahun 28 oktober 1928 yang di kemudian diperingati sebagai hari sumpah pemuda.

Fakta sejarah di atas bukanlah hal yang patut diherankan, karena peranan pemuda sangat signifkan dalam membangun peradaban di muka bumi ini, sejak zaman Nabi Adam hingga zaman kontemporer, Bahkan Al-Qur’an lebih indah dari semua itu, yang mana Al-Qur’an mengabadikan pemuda-pemuda terbaik dalam ayat-ayatnya, bahkan mengabadikan pula karakter mereka yang mulia, agar dapat menjadi potret hidup untuk dijadikan teladan bagi generasi yang akan datang.

Alqur’an memberikan perhatian kepada generasi muda, dengan pembahasannya dalam beberapa ayat mengenai “kepemudaan”, serta memuat profil-profil pemuda ideal dalam lintasan sejarah kehidupan manusia, yang terpotret dalam kehidupan para nabi dan pemuda-pemuda sholeh di zamannya, hal ini bertujuan untuk mengabadikan sifat-sifat ideal bagi seorang pemuda di hadapan Allah serta menjadi suri teladan bagi generasi yang selanjutnya dalam berkarya.

Profil utama yang diangkat oleh alqur’an adalah potret kepemudaan Nabi Ibrahim alaihis salam, salah satu keistimewaan yang diangkat oleh alqur’an dari sosok nabi Ibrahim adalah kegigihan beliau dalam mencari kebenaran (tauhid) di tengah lingkungan kesyirikan dan kekufuran dan tidak membeo kepada keyakinan yang diwariskan oleh nenek moyangnya, Allah berfirman:

وَكَذَلِكَ نُرِي إِبْرَاهِيمَ مَلَكُوتَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَلِيَكُونَ مِنَ الْمُوقِنِينَ () فَلَمَّا جَنَّ عَلَيْهِ اللَّيْلُ رَأَى كَوْكَبًا قَالَ هَذَا رَبِّي فَلَمَّا أَفَلَ قَالَ لَا أُحِبُّ الْآفِلِينَ

“Demikianlah kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda keagungan kami (yang terdapat) di langit dan bumi, dan (kami memperlihatkannya) agar Ibrahim termasuk orang-orang yang yakin. Ketika malam menjadi gelap, dia melihat sebuah bintang lalu berkata: inilah Tuhanku, tetapi ketika bintang tersebut tenggelam dia berkata: saya tidak suka kepada yang tenggelam”.[surat al-an’am 75-76].

Hal lain yang terpuji dari Nabi Ibrahim adalah komitmennya yang tinggi terhadap aqidah tauhid serta upayanya yang luar biasa dalam mendakwahkan aqidahnya kepada masyarakatnya, sehingga Allah menyandangkan kepada beliau gelar UMMAHdi pundaknya, Allah berfirman:

إِنَّ إِبْرَاهِيمَ كَانَ أُمَّةً قَانِتًا لِلَّهِ حَنِيفًا وَلَمْ يَكُ مِنَ الْمُشْرِكِينَ

“Sesungguhnya Ibrahim adalah Ummah (imam yang layak dijadikan suri tauladan), yang tunduk kepada Allah dan hanif, dan sekali-kali tidak pernah terjatuh dalam kesyirikan”. [surat annahl 120]. Dengan ini diharapkan pada pemuda islam untuk berqudwah kepada beliau, dalam hal kegigihan dalam mencari ilmu yang bersumber wahyu (alqur’an dan sunnah), dan berani menyelisihi masyarakat yang jatuh dalam perbuatan syirik dan bid’ah, serta berkomitmen untuk mendakwahkan aqidahnya kepada masyarakat.

Tokoh kedua yang dipuji oleh alqur’an adalah pemuda yang terkenal ketampananya, yaitu Nabi Yusuf alaihis salam, beliau adalah seorang pemuda yang memiliki kriteria untuk digandrungi wanita, bahkan mereka tidak mampu menyembunyikan perasaan takjub tatkala Yusuf menampakkan dirinya, Allah berfirman:

فَلَمَّا سَمِعَتْ بِمَكْرِهِنَّ أَرْسَلَتْ إِلَيْهِنَّ وَأَعْتَدَتْ لَهُنَّ مُتَّكَأً وَآتَتْ كُلَّ وَاحِدَةٍ مِنْهُنَّ سِكِّينًا وَقَالَتِ اخْرُجْ عَلَيْهِنَّ فَلَمَّا رَأَيْنَهُ أَكْبَرْنَهُ وَقَطَّعْنَ أَيْدِيَهُنَّ وَقُلْنَ حَاشَ لِلَّهِ مَا هَذَا بَشَرًا إِنْ هَذَا إِلا مَلَكٌ كَرِيمٌ

 “Maka tatkala wanita itu (istri pembesar mesir) mendengar cercaan mereka, diundangnyalah wanita-wanita itu dan disediakannya bagi mereka tempat duduk, dan diberikan kepada masing-masing sebuah pisau (untuk memotong perjamuan) kemudian dia berkata (kepada Yusuf): keluarlah (nampakanlah dirimu) kepada mereka, maka tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum (kepada) keelokannya, dan mereka melukai jari tangannya dan berkata: maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia, sesungguhnya ini tidak lain adalah malaikat yang mulia”.[surat Yusuf 31]. Ketampanan inilah yang meluluh lantakkan hati istri pembesar mesir sehingga merayu Yusuf untuk melakukan perbuatan nista, dan Yusuf alaihi salam pun sempat tergoda dan berhasrat untuk melakukannya, namun karena keutamaan yang datang dari Allah, kemudian ditambah dengan keteguhan Yusuf dalam mengekang gelombang syahwat yang hendak menggulungnya, maka Yusuf pun menolak kendati hal tersebut membawanya masuk ke dalam penjara, sehingga Allah mengabadikan momen tersebut dalam alqur’an, Allah berfirman:

وَلَقَدْ هَمَّتْ بِهِ وَهَمَّ بِهَا لَوْلا أَنْ رَأَى بُرْهَانَ رَبِّهِ كَذَلِكَ لِنَصْرِفَ عَنْهُ السُّوءَ وَالْفَحْشَاءَ إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُخْلَصِينَ

“Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan zina) dengan Yusuf, dan Yusuf pun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu, andaikata dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar kami memalingkan daripadanya kemungkaran dan kekejian, sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba kami yang terpilih”.[surat Yusuf 24].

Kisah ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi pemuda dan pemudi islam masa kini, yang terperangkap dalam badai syahwat, untuk mensucikan hatinya dan bertaubat kepada Allah serta menjaga kesucian mereka, berupaya sekuat tenaga demi terjaga dari perbuatan nista [zina]. Apalagi kita mengetahui bahwa api syahwat yang berkobar di tengah pemuda dan pemudi islam sengaja disulut oleh musuh-musuh Allah demi melenakan mereka dalam kenikmatan terlarang, sehingga melalaikan mereka dari tugas utama sebagai generasi islam. Wallahu a’lam.

Sumber : markazinayah.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *