LAZISWahdah.com – Tim Dokter Indonesian Humanitarian Alliance melaksanakan Workshop Internasional, “Medical Management Guidelines For Refugees” selama dua hari, Senin-Selasa, 25-26 Septermber 2017 di Dhaka, Bangladesh.
Workshop ini diikuti sekitar 100 dokter yang akan ditugaskan untuk menangani pengungsi Rohingya di kamp-kamp pengungsian Bangladesh. Salah satu masalah besar yang dihadapi pengungsi Rohingya saat ini adalah masalah kesehatan.
WHO sendiri telah memberikan peringatan resiko wabah kolera yang meningkat di kamp-kamp pengungsian sementara di Bangladesh.
Para pengungsi dalam sebulan terakhir telah tersebar di sekitar 68 kamp dan pemukiman di sepanjang perbatasan. Mereka tidak memiliki air minum yang bersih dan fasilitas-fasilitas kebersihan.
Kamp-kamp yang telah menjadi salah satu tempat pengungsian terbesar di dunia ini juga menghadapi kekurangan makanan dan obat-obatan.
Menurut sebuah media lokal berdasarkan data yang diambil dari UNCHR, saat ini kamp-kamp tersebut dihuni sekitar 436.000 pengungsi Rohingya. Direktur LAZIS Wahdah, Syahruddin yang saat ini berada di Coxs Bazar, Bangladesh bersama tim IHA mengatakan bahwa data tersebut belum valid karena hingga saat ini pengungsi masih terus berdatangan. Bahkan temuan lapangan tim IHA bahwa ada wilayah yang jumlah pengungsinya sampai 60 ribu hari ini dan besoknya kita datang lagi tapi mereka pergi entah kemana.[]
Indonesia sebaiknya dapat membantu para pengungsi Rohingya di Indonesia