Yakinlah bahwa kesuksesan yang dilihat pada diri seseorang, jika ditelisik kembali, sebenarnya manis yang terlihat adalah akumulasi kegetiran dan kepahitan perjuangan hidup yang dialaminya.

Terkadang rasa asumsi bahwa kehidupan orang lain adalah menyenangkan, atau bahasa umumnya “rumput tetangga terlihat lebih hijau” adalah sebuah paradigma yang justru pada akhirnya akan menutup potensi diri, dan membuat diri ingin menjadi orang lain, sehingga bisa hilang arah dari karakter aslinya.

Hari ini kita melihat orang lain sukses. Ketahuilah, sebelum berada pada posisi tersebut, dia adalah orang yang terluka di sekujur tubuh. Dia adalah orang yang miskin papah. Tak ada yang instan. Sebab itu yang dinamakan perjuangan.

Tahu nggak, kenapa keringat dan air mata rasanya asin?

Karena memang perjuangan tidak mengenal kata manis. Sebab ia diciptakan untuk diusahai. Karena ia adalah jalan untuk kita dimenangkan.

Tinggalkan Balasan