Wiz.or.id, Nunukan –Kisah pilu tengah dialami Ernawati (20), Warga Desa Tabur Lestari, Kecamatan Sei Manggaris.
IRT muda ini tengah berjuang mengobati penyakit yang tengah mendera Aisyah, bayinya yang berusia 1,5 tahun.
Aisyah divonis menderita Hidrosefalus atau penumpukan cairan di rongga otak sehingga meningkatkan tekanan pada otak.
Pada bayi dan anak-anak, hidrosefalus membuat ukuran kepala membesar. Sedangkan pada orang dewasa, kondisi ini bisa menimbulkan sakit kepala hebat.
Ernawati mengungkapkan, bayinya divonis mengidap penyakit tersebut sejak masih berusia satu bulan dan kondisi kepala bayinya itu terus membesar seiring berjalannya waktu hingga saat ini.
Ia kerap berkonsultasi terkait penyakit tersebut, tapi untuk menanggani penyakit bayinya itu dibutuhkan dana yang tidak sedikit.
Dirinya mengaku tak memiliki biaya sebanyak itu untuk membiayai pengobatan sang putri. “Saya sama suami, jujur tidak mampu jika harus membiayai pengobatan anak kami. Tapi kami terus berusaha agar Aisyah bisa terus mendapat perawatan, meski dengan cara pengobatan sederhana,” ujar Ernawati.
Setiap kali Aisyah mengalami panas tinggi, Ernawati hanya mengandalkan kain basah untuk mengkompres kepala sang putri cantiknya itu, karena hanya langkah itu yang bisa ia lakukan.
Meski dokter dari Puskesmas Sei Manggaris kerap memintanya untuk segera membawa Aisyah ke RSUD Tarakan tapi karena kemampuan ekonomi yang terbatas hanya membuatnya mengelus dada melihat putrinya tersebut.
“Dokter di Puskesmas Sei Manggaris juga tidak berani memberikan obat. Karena takutnya ada kontraksi obat yang justru memperparah kondisi anak saya. Sampai ada tetangga saya yang mengajak saya ke RSUD Nunukan,” bebernya.
Di RSUD Nunukan kini, bayi Aisyah tengah mendapatkan perawatan intensif dari tenaga medis dan orang tuanya pun siap jika jalan operasi harus dilalui putrinya.
Kini dirinya tengah menunggu kabar dari pihak dokter RSUD Nunukan, kapan bayi Aisyah dapat dibawa menuju RSUD Tarakan guna menjalani proses operasi untuk mengeluarkan pemumpakan cairan di kepala bayi malang tersebut.
“Kalau operasi itu cara terbaik buat anak saya. Maka saya akan berjuang dengan susah payah untuk mengupayakan biayanya,” ungkapnya.
Selama di RSUD, Ernawati mengaku banyak orang baik yang datang mengunjungi bayinya tersebut untuk ikut membantu meringankan biaya pengobatan Aisyah. []
Luaskan Manfaat Sedekah Anda