LAZISWahdah.org, Lombok Utara – Rapalan huruf hijaiyah terus terucap dari bibir anak-anak itu. Dari satu waktu azan ke azan selanjutnya, masjid di Dusun Montongpal, Desa Rempek, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara (KLU) terus terisi jamaah yang hendak belajar membaca al-Qur’an.
Mushola Nurul Huda nama tempatnya, dimana puluhan anak-anak belajar mengeja hijaiyah hingga taujih dan dakwah terus diperdengarkan oleh dua orang dai Wahdah Islamiyah yang juga merupakan mahasiswa KKN STIBA Makassar.
Faiz Ghufran dan Muhammad Asgar sudah sebulan lamanya tinggal membaur bersama masyarakat disana. Dua mahasiswa KKN itu menarget dua bulan berdakwah disana. Beberapa kegiatan yang mereka lakukan adalah mengajar mengaji, tahfizh qur’an ruqyah, khotbah Jumat, termasuk melakukan safari dakwah ke beberapa titik di sekitar Gangga.
Respon masyarakat atas kinerja dua dai tersebut cukup membahagiakan. Hulaemi, Ketua DPD Wahdah Islamiyah Lombok Utara menyampaikan, tidak selamanya bencana meninggalkan luka. Adakalanya dengan sebab bencana dakwah kian mudah diterima. Ia menyampaikan, terbukti, dengan adanya bencana ini, lebih banyak masyarakat yang mulai sadar kewajibannya sebagai manusia yang beragama.
“Masjid kian ramai. Tadarrusan juga mulai dilakukan. Bahkan, sempat ada yang bilang kalau dengan adanya dua dai tempatan ini, anak-anak bisa belajar mengaji,” pungkasnya.
Tak hanya melakukan pebinaan kepada anak-anak saja. Wahdah Islamiyah juga melakukan pembinaan kepada orangtua yang ingin belajar membaca al-Qur’an dengan benar.
“Kita punya program dirosa. Ini metode yang sangat baik bagi pemula dan orang dewasa yang ingin belajar mengaji.” imbuhnya menambahkan. []