WIZ.or.id Sigi – Ramadhan adalah bulan berkah yang hadirnya disambut ddan dirayakan dengan kebahagiaan oleh umat islam di seluruh dunia. Namun ternyata tak semua bisa menjalankan ibadah dengan suka cita karena keterbatasan ekonomi yang dialaminya.

Salah satunya adalah Misna. Diusianya yang sudah menginjak 53 tahun, ia harus berjuang menjadi tulang punggung untung memenuhi kebutuhan keluarga kecilnya dengan menumpang di rumah guru sekolah daasar (SD) yang berada di desa Baliase, kecamatan Marawola, kabupaten Sigi.

Ibu yang memikiki 5 anak ini, telah kehilangan suaminya sejak 4 tahun silam. Hal inilah yang membuatnya harus memutar akal hari mencari sesuap nasi untuk dirinya dan keluarganya.

“Waktu ada suami saja pak yang kerja, masih kadang terasa berat pendapatan. Apalagi ketika beliau meninggal, jadi makin sulit jadinya. Apalagi anak belum pada bekerja, dan masih ada ibu dan adik yang tinggal serumah dengan saya,” ujarnya.

Pekerjaan sehari-hari Misna adalah menjual rempeyek yang kemudian dititipkan ke kios tetangganya. Namun pasca pandemi yang melanda, dagangannya jadi semakin kurang laris, membuatnya jadi kesulitan modal hingga berhenti menjual untuk sementara.

“Saya jual rempeyek pak baru saya titip ke kios tetangga dekat sini, tapi sekarang so berenti lagi karena tidak ada modal. Biasa sekarang tinggal ba utang sama kios tetangga, nanti dibayar pas ada rempeyek masuk. Biasa juga ikut kerja sama tetangga pak pi ba cuci baju atau kase bersih rumah, alhamdulillah adalah pak,” lanjunya.

Meski dengan kondisi keterbatasan ekonomi, dirinya tidak putus asa dan selalu semangat mencari nafkah untuk keluarganya. Hal inilah yang membuat, Laznas Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ) mendatangi kediaman beliau guna memberikan santuan sembako untuk kebutuhan di Bulan Ramadhan.[]