Agama bukan dengan logika, agama mesti dibangun di atas dalil. Dalam meyakini suatu akidah dalam Islam mesti dengan dalil. Dalam menetapkan suatu amalan dan hukum pun dengan dalil.
Kalau seandainya agama dengan logika, maka tentu bagian bawah sepatu (khuf) lebih pantas diusap daripada bagian atasnya. Namun ternyata praktek Rasul –shallallahu ‘alaihi wa sallam– yang diusap adalah bagian atasnya. Kalau logika bertentangan dengan dalil, maka dalil tetap harus dimenangkan atau didahulukan.
Dari ‘Ali radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
“Seandainya agama dengan logika, maka tentu bagian bawah khuf (sepatu) lebih pantas untuk diusap daripada atasnya. Sungguh aku pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengusap bagian atas khufnya (sepatunya).” (HR. Abu Daud no. 162)
Syaikh Albani Rahimahullah berkata, “Islam adalah agama yang dibangun diatas dalil Al-Qur’an dan As Sunnah, bukan dengan akal. Tugas akal hanyalah memahami agama, bukan membuat syariat sendiri dalam beragam (Kitab Silsilah Huda Wa Nur 246)
Yuk gabung di grup WhatsApp Sahabat Inspirasi