DAN PADA AKHIRNYA…
Pada satu garis waktu, kita akan mendapati satu kejadian yang begitu menguras emosi. Mendapati dunia luar tak berpihak pada kita, dan rumah pun ternyata sama saja. Kita akan bertemu teman yang menyebalkan, keluarga yang tak ramah, orang-orang yang marah, tanggung jawab yang tak kunjung selesai, dan hal lain yang memenuhi pikiran.
Saat itu rasanya semua seolah menuntut kita. Semua hal-hal yang tak terbayang, semisal keluarga, sahabat sendiri, rasa-rasanya sudah tak peduli dengan apa yang kita rasakan. Kita anggap, percuma saja kita ngomong ke mereka. Lagian juga ga ada guna
Nyatanya? Pulang tidak selalu memberi damai, bercerita tak ada yang mau mendengar, begitu juga dengan peluk, semua enggan memberi lengan.
Saat semuanya pergi, saat tak ada waktu yang tersisa bagi kisah sedih, saat tak ada telinga yang mau mendengar, saat tak ada lagi hati yang mampu mengonati, maka sata itulah, Allah selalu akan ada untuk kita
Allah akan siap mendengarkan semua keluh kesah kita. Soal rezeki yang tak sesuai dengan harapan, materi yang itu-itu saja tanpa ada lompatan-lompatan yang menjanjikan. Tentang semua harapan yang tak jadi kenyataan, smuanya, ada Allah yang bisa menuntaskan
Sampai di sini, ternyata kita yang seringkali melupakan-Nya. Kita yang tak sadar akan keberadaan-Nya, padahal Dia adalah sebaik-baik tempat kembali. Dia adalah sebaik-baik penenang bagi hamba-Nya
Allah berfirman: “Janganlah kamu berdua khawatir, sesungguhnya Aku beserta kamu berdua, Aku mendengar dan melihat.” (QS Thaahaa/20:46)
@wahdahinspirasizakat | www.wiz.or.id | www.sedekahplus.com