Berharap kepada Allah, karena Allah Subhanahu wa Ta’ala memang satu-satunya tempat berharap.
Bukan kepada manusia. Sekalipun mereka tampak cukup segala-gala, bukan berarti benar menjadikan mereka sebagai tempat berharap. Sebab satu-satunya yang paling layak diharapkan, adalah Allah Ta’ala.
Dalam Al-Qur’an, Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَارْغَبْ
“dan hanya kepada Tuhanmu-lah, hendaknya kamu berharap,” demikian bunyi Qur’an surah Al-Insyirah ayat ke-8.
Tidak sedikit manusia yang bimbang, lantaran merasa hidupnya begitu penuh luka dan air mata. Rasanya sulit untuk bahagia.
Namun, setelah muhasabah, berhasil menyadari, hati tak akan senantiasa bahagia, kalau pribadi masih bergantung kepada selain Allah Subhanahu wa Ta’ala.
