HISAB DULU, SEBELUM DIHISAB
Ada salah seorang pemuda yang Multazim (teguh menjalankan agama). Namun beberapa waktu terakhir ini ia merasa imannya lemah. Beda pada saat kemarin ia rajin ke masjid dan ikut kajian
Ditandai dengan banyaknya melakukan maksiat seperti meninggalkan shalat atau mengakhirkannya, mendengarkan hal-hal yang tidak bermanfaat, dan tenggelam dalam berbagai kenikmatan dunia. Awalnya sederhana, karena ia bertemu dengan teman yang salah
Dan pemuda itu sudah berusaha untuk menyadarkan jiwanya dari keterpurukan ini, namun ia tidak sanggup
Maka, senantiasalah periksa amalan-amalan shalih anda, dan senantiasalah merasa kurang, sehingga membuat anda senantisa beristighfar kepada Allah ‘azza wa jalla. Dengan juga senantiasa berhusnuzhan kepada Allah Ta’ala, sebab dari kisah yang amat ringkas ini, kita bisa mengambil faedah bahwasanya tak ada jaminan bahwa hingga akhir hayat kita masih bisa istiqomah seperti hari ini
Yuk hisab dulu diri kita. Amalan kita selama ini sudah karena Allah, atau karena yang lainnya
Karena seorang manusia ketika kagum dengan amalan shalihnya, dan ia merasa dirinya memiliki hak yang wajib ditunaikan oleh Allah, maka ini menjadi perkara yang berbahaya dan bisa menghapuskan pahala amalan.(Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin Rahimahullah)
…………….
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Hasyr: 18)
@wahdahinspirasizakat | www.wiz.or.id | www.sedekahplus.com