Isra Mi’raj Dan Perintah Sholat

ISRA MI’RAJ DAN PERINTAH SHOLAT
Sebelum peristiwa agung Isra Mi’raj, Rasulullah ﷺ mengalami kesedihan yang begitu mendalam. Sebab yang pertama ialah paman Nabi, Abu Thalib wafat dan belum sempat mengucapkan kalimat ‘Syahadat’.
Kesedihan Rasulullah ﷺ berlanjut tiga hari setelahnya, Khadijah binti Khuwailid cinta pertama Rasulullah ﷺ dan ibu dari anak anak. Meninggalnya Khadijah pada bulan Ramadhan tahun kesepuluh dari kenabian, kala itu Nabi berusia lima puluh tahun.
Hingga peristiwa diperjalankannya Nabi ﷺ dalam waktu satu malam menemui Rabbul ‘Izzati Allah ta’ala tiba
Di sidratul-muntaha, Nabi Muhammad ﷺ mendapatkan perintah salat 50 kali dalam sehari semalam bagi umat beliau. Nabi kemudian turun, tetapi ketika melewati Musa, beliau ditanyai tentang jumlah kewajiban salat. Nabi Musa menyebut salat 50 kali terlalu berat, sedangkan umat Rasulullah lemah.
Atas saran Musa, Nabi Muhammad saw. sekali lagi menghadap kepada Allah untuk memohon keringanan. Jumlah kewajiban salat dikurangi.
Namun, setiap kali Rasulullah bertemu Musa, beliau diingatkan untuk memohon keringanan kembali. Sampai akhirnya, Nabi Muhammad saw. mendapatkan kewajiban salat 5 kali sehari.
Nabi Musa masih menyarankan agar Rasulullah sekali lagi menghadap Allah. Namun, Nabi Muhammad saw. berkata, “Aku sudah berkali-kali menghadap Tuhanku, memohon hingga merasa malu”. Hingga lima waktu saja yang disempurnakan, sebagai salah satu kewajiban, nomor dua dalam rukun Islam setelah syahadatain
Lalu, mengapa masih menolak dan menggampangkan sholat? Padahal sejatinya ia adalah perintah yang diterima langsung oleh Nabi ﷺ, bukan di bumi tapi di langit.
@wahdahinspirasizakat www.wiz.or.id www.sedekahplus.com

Tinggalkan komentar

Home
Donasi
Hitung Zakat
Login