LAZISWahdah.com – Mengenal Bidadari Surga
Bidadari surga adalah makhluk ciptaan Allah yang telah dipersiapkan bagi laki-laki penghuni surga kelak. Bidadari surga adalah balasan atas amal sholih yang telah dilakukan selama hidup di dunia. Mengerjakan apa yang diperintah Allah Subhanahu wa Ta’ala dan menjauhi larangan-Nya.
Kesempurnaan para bidadari surga telah digambarkan baik dalam Al-Qur’an maupun hadits nabi. Dari penggambaran tersebut dapatlah dibayangkan betapa sempurnanya makhluk ciptaan Allah tersebut. Meski tentu saja, alam pikiran kita tidak akan mampu menjangkau bagaimana hakekat bidadari surga tersebut.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sekiranya salah seorang bidadari surga datang ke dunia, pasti ia akan menyinari langit dan bumi dan memenuhi antara langit dan bumi dengan aroma yang harum semerbak. Sungguh tutup kepala salah seorang wanita surga itu lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Terkadang kita terkesima oleh kecantikan para wanita dunia yang dinobatkan sebagai wanita tercantik di dunia. “Kesempurnaan” wanita dunia tersebut mampu membius dan membuat banyak lelaki jatuh cinta dan rela melakukan apa saja untuk mendapatkannya. Demikian juga dengan para wanita lainnya, mereka rela berlomba-lomba untuk mempercantik dirinya agar menyerupai wanita tercantik dunia tersebut. Namun nyatanya, wanita dunia yang paling cantik sekalipun tak akan mampu menyaingi seorang bidadari surga, hatta hanya setitik.
Bidadari Surga Teladan Muslimah
Selain sempurna dengan kecantikan fisik, para bidadari surga juga sempurna dalam segi akhlak. Maka sekiranya wanita dunia tak akan mampu menandingi fisik bidadari surga maka marilah meneladani akhlak atau sifat mereka. Sifat terpuji, terutama kepada suami, yang akan menjadi pemberat timbangan di akhirat kelak. Sifat yang akan membawa wanita dunia menuju surge dan menjadi wanita surga. Aamiin.
Kesempurnaan bidadari surga yang dapat diteladani para muslimah, di antaranya
- Menundukkan Pandangan (sopan dan pemalu)
“Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangan, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin” (Terjemahan QS. Ar-Rahman: 56)
Salah satu kebaikan akhlak bidadari surga adalah senantiasa menjaga dan menundukkan pandangan. Bidadari surga hanya melihat kepada para suami mereka. Bidadari surga mereka juga hanya mengenal suami mereka dan tidak laki-laki yang lain. Pandangan mata mereka tidak liar ke mana-mana.
Maka sudah sepantasnya seorang muslimah meneladani akhlak mulia tersebut. Menjaga dan menundukkan pandangan serta hanya melihat hal-hal yang maruf dan dihalalkan baginya saja.
Seorang istri yang menjaga pandangannya akan melahirkan sifat qana’ah, merasa cukup dengan apa yang menjadi haknya. Ia tak akan membanding-bandingkan sosok suaminya dengan lelaki mana pun juga. Baginya, suaminya adalah yang terbaik. Lelaki yang telah dihalalkan Allah untuknya.
Sifat ini tentu akan melahirkan keikhlasan dan ketulusan dalam melayani dan memenuhi semua hak-hak suaminya. Rasa cinta yang ada dalam hatinya, sepenuhnya milik suaminya. Ia pun akan memberikan kesetiaannya, berkhidmat sepenuhnya untuk keluarga, suami dan anak-anaknya. Ia tidak lagi membutuhkan kehadiran lelaki lainnya.
Bila demikian, maka sebuah keluarga akan menjadi sakinah, mawaddah dan rahmah. Keluarga yang akan berlanjut kelanggengannya tidak hanya di dunia namun hingga akhirat kelak.
Islam juga telah memerintahkan para muslimah untuk menundukkan padangannya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Katakanlah kepada wanita-wanita mukminah: Hendaklah mereka menundukkan pandangan mata mereka dan menjaga kemaluan mereka….” (Terjemahan QS. An-Nuur: 31)
- Menjaga Kesucian
“Mereka tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin.” (Terjemahan Qs. Ar-Rahman: 74)
Allah telah menjaga para bidadari surga agar senantiasa tetap suci. Tak satu makhluk pun yang pernah menjamahnya hingga nanti suami-suami mereka yang menyentuhnya. Bentuk penjagaan ini merupakan salah satu tanda kemuliaan para bidadari surga.
Kemuliaan bidadari surga ini tentu saja sangat layak untuk ditiru para muslimah. Menjaga diri dan kehormatannya hanya untuk suaminya. Tidak membiarkan seorang pria pun selain suaminya untuk menyentuhnya apalagi sampai melakukan hal-hal yang lebih dari itu. Menundukkan pandangan dan menjaga kemaluannya. Terlebih ketika suami sedang tidak berada di rumah. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman (yang artinya), “Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada” (Terjemahan QS. An Nisa’: 34).
- Lebih Banyak Berada di Rumah
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “(Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih, dipingit dalam rumah” (Terjemahan QS. Ar-Rahman : 72)
Bidadari surga senantiasa berada di rumahnya. Mereka dipingit agar terjaga kesucian dan kemurniannya. Kehadirannya hanya akan dirasakan oleh mereka yang berhak atas bidadari surga tersebut kelak.
Rumah merupakan sebaik-baik tempat seorang wanita. Rumah bukan saja tempatnya berlindung dari sengatan matahari dan curahan air hujan. Namun rumah juga adalah hijabnya, tempatnya berlindung dari pandangan serta jamahan laki-laki asing yang tidak berhak atasnya.
Islam telah memerintahkan kaum wanita agar lebih banyak berdiam di rumahnya. Dengan demikian, seorang wanita akan mempunyai lebih banyak waktu untuk mengurus rumah, suami serta anak-anaknya dengan lebih baik.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan (bertingkah laku) seperti orang-orang Jahiliyyah dahulu, dan laksanakanlah shalat, tunaikanlah zakat, taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, wahai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (Terjemahan QS Al-Ahzaab: 33)
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Wanita adalah aurat. Apabila ia keluar, syaitan akan menghiasinya dari pandangan laki-laki.” (HR At-Tirmidzi)
Menjadi Ratu Bidadari Surga
Bidadari surga dengan segala kesempurnaannya memang tidak akan pernah bisa dibandingkan dengan wanita dunia. Meski dengan mengumpulkan seluruh wanita paling cantik dunia sekalipun. Bidadari surga tak akan bisa tertandingi.
Namun kenyataan ini tak seharusnya membuat wanita dunia bersedih. Apapun bentuk fisik yang ada hendaknya kita senantiasa bersyukur dan ikhlas menjalani takdir yang Allah berikan. Bukankah semua makhluk adalah ciptaan Allah. Dan Allah Maha Berkehendak atas segala sesuatunya.
Tetaplah mengerjakan amal shaleh. Mentauhidkan Allah, mengerjakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Karena sekiranya rahmat Allah dilimpahkan-Nya, maka wanita dunia yang masuk surga akan berubah. Allah akan menyempurnakan wanita dunia dalam keadaan yang paling sempurna. Bahkan melebihi kesempurnaan bidadari surga. Yah, melebihi para bidadari surga dan menjadi ratu bidadari surga!
Sesungguhnya Allah Maha Bijaksana dan Maha Penyayang. Kelebihan ini diberikan karena wanita dunia telah menjalankan ketaatan kepada Allah. Selama hidup di dunia, wanita dunia telah berhasil mengalahkan hawa nafsunya dengan bersabar dalam ketaatan mengerjakan perintah Allah dan bersabar menjauhi larangan-Nya. Amal ibadah yang tentu saja tidak pernah dilakukan oleh para bidadari surga.
Hal tersebut sebagaimana disebutkan oleh Imam Qurthubi dalam tafsirnya bahwa sesungguhnya wanita dunia yang masuk surga akan lebih unggul daripada wanita surga disebabkan karena amalan-amalan yang mereka kerjakan selama hidup di dunia.
Syaikh Ibnu Utsaimin juga menjelaskan dalam Fatawa Nur’ala ad-Darb 12/58 bahwa wanita dunia (para istri) yang shalehah keadaannya lebih baik dibandingkan bidadari surga. Para wanita dunia itu lebih indah dan lebih dicintai suaminya.
Semoga kita, para wanita dunia mampu meneladani kesempurnaan para bidadari surga. Berilah kami kekuatan dan keistiqamahan untuk senantiasa menapaki jalan-Mu yang lurus. Aamiin Ya Rabbal ‘Alamin.
***
Oleh: Haeriah Syamsuddin
Artikel : Majalah Sedekah Plus