LAZISWahdah.com, Tolitoli — “Suami saya sudah tujuh bulan sakit stroke. Tak ada biaya untuk membawanya kembai ke rumah sakit,” tutur Nenek Sutira (70th). “Melihat kondisi yang dialami oleh suami saya, terkadang saya pribadi merasa sedih. Ingin sekali membawanya berobat biar lekas sembuh,” tambahnya.

Mukhidi (70th), suami Nenek Sutira dahulu adalah seorang pemulung. Dengan cekatan ia mengumpulkan semua barang-barang bekas yang bercecaran di pinggir-pinggir jalan. Beliau bekerja dari pagi hingga sore tak kenal lelah.

“Kami ini pendatang dari Jawa. Ingin hati kesini supaya nasib berubah, namun sayang karena pengalaman serta kemampuan kerja kami terbatas akhirnya kami harus menderita seperti ini. Saya sendiri dulu suka jualan apa saja di pasar asal sorenya bisa bawa beras untuk kami makan berdua,” jelas Nenek Sutira.

Kakek Mukhidi dan Nenek Sutira adalah sepasang suami istri yang tinggal di Jl Vetran 1 Kelurahan Baru Kecamatan Baolan Tolitoli. Beruntung bagi keduanya karena masih mendapatkan bantuan tempat tinggal dari seorang dermawan. Meski hanya sebuah gubuk sederhana berukuran 2 x 6 meter, tetapi itu sudah cukup bagi keduanya untuk tinggal mengisi hari tuanya.

Kehidupan keluarga Nenek Sutira memang tidak mudah, dengan penghasilan yang tidak menentu bahkan sang istri juga terpaksa tidak bekerja lagi karena harus menjaga sang suami, tentu saja membuat keduanya hidup begitu susah.

Kedatangan relawan LAZIS Wahdah Tolitoi ke kediamannya memberikan sedikit harapan. Bantuan kesehatan dan sembako diberikan untuk membahagiakan keduanya dimasa tua. Semoga ini adalah ikhtiar kita dalam menjembatangi setiap asa para dhuafa diluar sana.

Mari menjadi bagian dalam upaya kebaikan itu dengan cara berdonasi melalui Bank Syariah Mandiri (451) nomor rekening : 497 900 9009 a.n LAZIS Wahdah Sedekah dan konfirmasi transfer ke 085315900900. []

Tinggalkan Balasan