Jauh-jauh dari Semarang, 30 tahun sudah ia merantau di Masamba Luwu Utara. Berharap nasibnya akan berubah, terutama balik modal nantinya untuk membeli beberapa petak sawah di kampung halamannya di Jawa Tengah⁣
Naas, harta yang ia kumpulkan habis. Setelah banjir bandang mengepung tempat perantauaannya di Desa Meli. Ibu dari dua orang anak ini sudah mengungsi bersama beberapa kerabat dan tetangga dekatnya⁣
Di sebuah kamp pengungsian, yang jauh dari kata layak. Sebab sanitasi yang tidak cukup, dengan jumlah massa yang sangat padat⁣
Satu hari sebelum kejadian banjir, ibu Murtini mengaku hujan lebat yang berlangsung lama membuat sungai-sungai di sekitar Masamba meninggi⁣
Pukul 21.00 malam, terdengar suara letusan beberapa kali. Suara gemuruh yang di dengar setelahnya rupanya banjir besar yang membawa lumpur bersama batang-batang pohon dengan jumlah yang sangat banyak⁣
Tak ada harta yang bisa diselamatkan kecuali anggota keluarga dan pakaian yang melekat di tubuh. Sawah dan kebun yang ia beli dari hasil jerih payahnya selama bertahun-tahun bekerja hilang tanpa sisa⁣
Sahabat, mari doakan ibu Murtini yah, agar Allah selalu lindungi dan selamatkan dari keburukan. Yuk share doa terbaikmu untuk mereka!⁣

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *