Guru berusia 54 tahun ini bernama ibu Hj Ruhaeni. Banjir besar pada hari Jumat (12/6/2020) yang lalu membuat beberapa perabot di rumahnya rusak berat. Tak hanya penuh lumpur, bahkan dibeberapa sisi bangunan tampak retak
Sapuan banjir tersebut juga mengakibatkan empat orang hilang. Satu rumah hanyut dan akses transportasi menjadi terganggu
Beruntung bagi Ibu Ruhaeni karena setidaknya ia dan keluarganya masih bisa selamat. Ia menceritakan bahwa kejadian itu bermula saat hujan dengan intensitas sangat tinggi terjadi di waktu-waktu sebelum ashar
“Nah jam 9 malam itu mulai mi naik air. Cepat sekalimi naiknya. Kira-kira tingginya sepinggang orang dewasa, tapi karena di sini tidak pernah banjir seperti ini jadi warga termasuk saya tidak terlalu khawatir, tapi ternyata banjir dek. Ini baru banjir lagi terkahir banjir besar begini tahun 1997,” katanya.
Tak hanya bantuan pangan, sejak awal kejadian banjir, dua regu relawan yang diterjunkan ke lokasi bencana juga aktif membantu warga membersihkan rumahnya. Tidak main-main, lumpur setinggi 12 cm itu memang sangat tebal dan sangat sulit disingkirkan
Alhamdulillah, perjuangan relawan dalam beberapa hari ini terbayar lunas saat diantara penerima manfaat tersenyum bahagia. Rumahnya sudah bersih, meski pun beberapa perabot tak bisa lagi digunakan
Semoga ketika sahabat membaca cerita tentang kondisi mereka, semakin banyak rasa syukur kita kepada Allah, yang ternyata banyak kondisinya di bawah kita
Sahabat, kirim doa dan semangat agar banyak yang tergerak hatinya untuk membantu mereka.