LAZISWahdah.com – Al-Quds, ia sesuai namanya, tanah yang suci. Ia merupakan tanah suci kaum muslimin yang ketiga. Tanah berbekah yang Allah Subhanahu wa Ta’ala umumkan pemuliaannya di dalam al-Qur’an. Padanya terdapat al-Aqsha, masjid mulia tempat diisra mi’rajkannya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam untuk menerima perintah shalat.
Al-Quds, siapa saja yang mendengar namanya akhir-akhir ini pasti akan merasa iba. Betapa tidak, demi mempertahankan tanah suci itu, telah banyak darah-darah suci para syuhada yang mengalir karena tidak rela direbut oleh zionis yahudi yang menistakan kehormatan tanah suci tersebut. Karenanya, telah banyak anak-anak kecil tanpa ayah dan ibu, sedang rumah-rumah mereka rata dengan tanah.
Upaya perebutan kekuasaan dan perang di bumi suci ini akan senantiasa berlangsung hingga terjadinya perang dahsyat yang menjadikan orang-orang kafir Yahudi melarikan diri dan bersembunyi di balik batu dan pohon. Namun pohon dan batu itu akan berkata: “Hai muslim, di sini ada seorang Yahudi, bunuhlah dia”. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Kiamat tidak akan terjadi sampai kalian memerangi orang-orang Yahudi, hingga batu-batu yang di belakangnya terdapat seorang Yahudi akan berkata, “Wahai muslim, di sini ada seorang Yahudi di belakangku, bunuhlah dia”. (HR. Bukhari)
Al-Quds telah dua kali dimerdekakan, setelah sebelumnya ia dikuasai oleh orang-orang kafir. Pertama kalinya ia dibebaskan oleh Umar bin al-Khattab radhiyallahu ‘anhu pada tahun 16 H, sedang pembebasan berikutnya dilakukan oleh Shalahuddin al-Ayyubi rahimahullah pada tahun 583 H setelah dikuasai oleh pasukan Salibis selama 90 tahun lebih.
Dari sini, para ulama mengatakan bahwa barometer kejayaan atau keterpurukan kaum muslimin terlihat pada al-Quds. Kapan ia dikuasai oleh orang-orang kafir, maka hal itu menunjukkan bahwa kaum muslimin sedang lemah. Namun jika al-Quds berada dalam genggaman kaum muslimin, maka hal itu menunjukkan kejayaan mereka.
Oleh karena itu, pergiliran kekuasaan pun akan senantiasa terjadi dan akan senantiasa lahir orang-orang yang akan memerdekakannya.
Sifat-Sifat Generasi Pembebas al-Quds
Kehidupan ini adalah sejarah yang berulang, hanya saja pelakunya yang berbeda. Allah Azza wa Jalla telah menganjurkan kepada kaum muslimin untuk mempelajari kisah-kisah orang-orang sebelum mereka, agar menjadi ibrah dan pelajaran baginya. Allah berfirman:
لَقَدۡ كَانَ فِي قَصَصِهِمۡ عِبۡرَةٞ لِّأُوْلِي ٱلۡأَلۡبَٰبِ
“Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal”. (QS. Yusuf: 111)
Jika kita mengamati kedua tokoh pahlawan pembebas al-Quds, maka kita akan menemukan beberapa kemiripan sifat antara mereka. Diantara sifat-sifat mereka yaitu:
- Keduanya adalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka tidak mendahulukan apapun dari keduanya. Mereka bukanlah orang-orang yang fasik atau ragu dalam keimanannya.
- Keduanya adalah orang-orang yang menjunjung tinggi al-Qur’an, tidak meragukannya dan tidak mengklaim bahwa al-Qur’an telah mengalami perubahan.
- Keduanya adalah orang-orang yang memuliakan sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, tidak merendahkan dan tidak mengkafirkan mereka. Umar bin al-Khattab radhiyallahu ‘anhu merupakan salah seorang pembesar sahabat Nabi yang sangat adil dan amanah serta baik memperlakukan para sahabat Nabi. Demikian pula Shalahuddin al-Ayyubi, beliau adalah seorang yang memuliakan para sahabat Nabi. Bahkan sebelum ia membebaskan al-Quds, terlebih dahulu ia memerangi kelompok syiah yang gemar berkhianat dan mencela para sahabat Nabi.
- Keduanya adalah orang-orang yang sangat menjaga persatuan kaum muslimin dan berupaya menyatukannya dalam satu barisan. Sebagaimana diketahui, persatuan kaum muslimin sangat kuat pada masa pemerintahan Abu Bakar dan Umar radhiyallahu ‘anhuma. Kemelut fitnah perpecahan kaum muslimin baru terjadi setelah terbunuhnya Umar bin al-Khattab. Adapun Shalahuddin al-Ayyubi, ia berhasil menyatukan kaum muslimin Mesir, Syam dan Irak di bawah kekuasaannya.
- Keduanya adalah orang-orang yang perkasa dan pemberani. Keberanian dan ditakutinya Umar telah dipersaksikan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Demi jiwaku yang berada di tangan-Nya, tidaklah setan menjumpaimu pada satu jalan, melainkan dia akan mencari jalan lain selain jalanmu”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Keberanian Shalahuddin al-Ayyubi juga telah tercatat oleh sejarah. Ia pernah diangkat menjadi pemimpin pasukan keamanan wilayah Damaskus. Dia juga pernah dikirim untuk mempertahankan Mesir dan mengusir orang-orang salib dari sana.
- Keduanya adalah orang-orang yang penyayang terhadap manusia. Thalhah bin Ubaidillah pernah berkata: “Suatu ketika Umar keluar dalam kegelapan malam dan masuk ke salah satu rumah. Maka pada pagi harinya aku mencari rumah tersebut dan aku datangi. Ternyata dalam rumah tersebut terdapat seorang wanita tua renta yang buta sedang duduk. Aku tanyakan kepadanya, “Mengapa laki-laki ini (Umar) datang ke rumahmu?” Wanita itu menjawab, “Ia mengunjungiku setiap beberapa hari sekali untuk membantuku membersihkan dan mengurus segala keperluanku”. ( Perjalanan Empat Khalifah Rasul Yang Agung: 226)
Shalahuddin al-Ayyubi rahimahullah terkenal sangat toleransi dalam memperlakukan para tawanan. Ia memberikan rasa aman kepada mereka, bahkan pernah ia menyuruh pasukannya untuk mencari anak lelaki dari seorang wanita nasrani. Penyebabnya karena wanita tersebut menuduh pasukan Islam menculiknya. Setelah anak itu ditemukan, anak tersebut dikembalikan pada ibunya. (Tokoh-Tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah: 225)
Generasi Pembebas al-Quds Berikutnya
Siapapun generasi pembebas al-Quds berikutnya, maka ia adalah pewaris keberanian Umar dan Shalahuddin, memiliki sifat rahmat kepada makhluk dan berupaya untuk selalu menyatukan barisan-barisan kaum muslimin. Ia adalah seorang yang beriman yang mencintai Allah, Rasul-Nya dan para sahabatnya. Mereka adalah orang-orang pilihan yang tidak takut terhadap celaan manusia.[]
Tulisan : Ustadz Muhammad Ode Wahyu, SH.
***
Rubrik lain dari MAJALAH SEDEKAH PLUS bisa anda baca di Majalah Sedekah Plus Edisi 48 yang telah terbit.
? Info & Pemesanan Tlp/SMS/WA 085315900900
? Begabunglah dengan para Muhsinin yang telah menjadi Donatur Rutin LAZIS Wahdah Se-Indonesia. Donasi Anda untuk Dakwah, Tahfizh, Yatim dan Dhuafa. Silahkan SMS/WA ke 085315900900 Ketik: DB/Nama/Alamat/Transfer atau Tunai/Jumlah Donasi
? Insya Allah bagi para Donatur akan Majalah Sedekah Plus tiap bulan yang berisikan; Info Aneka Kegiatan LAZIS Wahdah, Laporan donasi, Artikel Islami, Konsultasi syariah, dll. Anda juga akan mendapatkan BC WA; layanan pesan-pesan nasehat setiap hari.
? Info Kegiatan & Program LAZIS Wahdah kunjungi
Web : www.laziswahdah.org
Facebook : https://goo.gl/a2Xkh0
Instagram : https://goo.gl/nBbvTv
Twitter : https://goo.gl/lkt51n
Telegram : https://goo.gl/53rp3E
Line : https://goo.gl/XiKaDv
? LAZIS Wahdah “Melayani dan Memberdayakan”