Gambar Bangsa Mongol Islam

Artikel ini akan membahas tentang bagaimana sejarah bangsa Mongol dari sudut pandang Islam. Bagaimana asal mula kemunculan Islam di Mongol? Baca artikel berikut selengkapnya.

Kira-kira apa yang ada di pikiran pembaca ketika mendengar kata “Mongol”? 

Barangkali ketika kata itu disebut, yang terlintas di pikiran pembaca adalah suatu bangsa barbar bermata sipit yang pernah menghancurkan kota Islam paling maju di dunia, Baghdad. Bukan begitu?

Mongol identik dengan barbarisme. Lekat dengan kota Baghdad. Sebab, merekalah bangsa yang membumihanguskan kota yang masyhur dengan sebutan Negeri 1001 Malam (Alfu Layl wa Layla) serta meruntuhkan dinasti yang telah berkuasa lebih dari 500 tahun, Abbasiyah.

Jika bukan karena itu, maka yang terlintas ketika mendengar kata “Mongol” adalah nama Jengis Khan (nama asli: Temujin, lahir sekitar 1162 M), sang pemersatu bangsa Mongol. Penaklukan besar-besaran bangsa Mongol dimulai setelah ia memimpin bangsa yang lihai memanah dan menunggang kuda tersebut. Tidak tanggung-tanggung, kekuasaannya mulai dari Cina, wilayah Islam di Asia Tengah, Rusia, sampai Polandia. Kemudian membagi wilayah-wilayah tersebut kepada putra-putranya.  

Pengaruh dan popularitas Jengis Khan membuat Michael H. Hart memasukkan namanya sebagai salah satu di antara seratus tokoh yang paling berpengaruh dalam sejarah umat manusia, dalam bukunya “The 100”, seratus tokoh yang paling berpengaruh dalam sejarah.

Ilustrasi Jengis Khan. Sumber: wikipedia

Sebenarnya sejarah Mongol lebih dari sekadar Jengis Khan dan peristiwa penghancuran Baghdad.

Sejarah mencatat, setelah pasukan Mongol pimpinan Hulagu Khan menghancurkan Baghdad pada 1258 M (656 H) mereka terus bergerak ke barat menuju Syam. Damaskus dibuatnya senasib dengan Baghdad. Mesir yang sedang tidak stabil pasca runtuhnya Dinasti Ayyubiyah menjadi tujuan berikutnya. Namun, ketika itu di Mesir tampil seorang pemimpin hebat bernama Saifuddin Quthuz dari kalangan Mamluk (Mamalik). Quthuz (nama asli: Mahmud bin Mamdud) tidak menunggu pasukan Mongol di dalam wilayah Mesir, melainkan menyongsongnya di satu wilayah Syam bernama ‘Ain Jalut. Pertempuran sengit pun terjadi pada 1260 M (658 H).

Di luar dugaan, pasukan Mongol yang tidak pernah sekalipun menderita kekalahan dalam peperangan, justru takluk di ‘Ain Jalut. Entah apa jadinya dunia Islam jika Quthuz dan pasukannya takluk di ‘Ain Jalut? Sebab diperkirakan, jika Mongol mampu menguasai Mesir maka negeri-negeri Islam berikutnya akan lebih mudah dikuasai. Wallahu a’lam.

Dari Bengis Menjadi Muslim

Sejak kekalahan di ‘Ain Jalut, Mongol tidak pernah lagi menginjakkan kaki ke negeri Islam bagian barat. Di samping itu, di wilayah kekuasaan Mongol yang lain, para pemimpinnya mulai menerima Islam. Berke Khan, cucu Jengis Khan disebut-sebut sebagai pemimpin (khan) Mongol yang pertama kali masuk Islam.

Cukup mengherankan ketika melihat sejarah bahwa bangsa Mongol yang bengis dan jauh dari peradaban maju bisa tunduk kepada Islam yang menjadi wilayah jajahannya. Padahal Mongol saat itu sedang berada di puncak kejayaannya.

 Tidak lebih dari 50 tahun sejak mereka menghancurkan Baghdad, Mongol telah berubah menjadi bangsa yang beriman kepada Allah dan Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Membuat heran para sejarawan.

Dinasti Ilkhan (Ilkhan gelar Hulagu Khan) salah satu dinasti Mongol yang kemudian memeluk Islam. Salah satu keturunan Hulagu, bernama Mahmud Ghazan (berkuasa 1295-1304) merupakan khan pertama yang memeluk Islam dari dinasti ini. Saudara Mahmud Ghazan bernama Khudabanda (berkuasa setelah Mahmud Ghazan) sempat disebutkan namanya oleh Ibnu Bathuthah dalam Rihlahnya. Khudabanda adalah raja Irak menganut madzhab Syiah. Namun berkat dakwah seorang ulama bernama Syaikh Majdudin, sang raja meninggalkan paham Syiah dan beralih ke Ahlussunnah. (Ibnu Bathuthah, 2012: 221-223).

Dinasti Mongol Islam berikutnya adalah Dinasti Timuriyyah (1370-1500) diasaskan oleh keturunan Mongol lainnya bernama Timur Lenk. Kekuasaan dinasti ini meliputi Asia Tengah dan sekitarnya, berpusat di Samarkand. Cucu Timur Lenk bernama Ulug Begh (berkuasa 1447-1449) dikenal sebagai ahli matematika dan astronomi. Ulugh Begh mendirikan sebuah madrasah yang dikenal dengan nama Madrasah Ulugh Begh. Madrasah ini masih berdiri megah pada hari ini dan menjadi salah satu madrasah tertua di Bukhara, Uzbekistan hari ini.

Dinasti Mongol Islam yang paling dikenal mungkin Dinasti Mughal (Moghul) yang berkuasa di India (1526-1858). Didirikan oleh Zhahiruddin Muhammad Babur, cucu dari Timur Lenk. Keturunan dari Sultan Zhahiruddin bernama Syihabuddin Syah Jahan (1628-1657) dikenal sebagai jenderal pecinta seni. Syah Jahanlah yang mendirikan bangunan megah bernama Taj Mahal. 

Mongol di Nusantara

Kubilai Khan, penguasa Mongol yang pernah berkuasa di China (1279-1368 M) memperluas wilayah kekuasaannya hingga Asia Tenggara. Kamboja, Vietnam, Myanmar telah tunduk di bawahnya. Kemudian ia mengirim utusan ke kerajaan Singasari pada 1289 M. Ia ingin kerajaan Singasari tunduk pada kekuasannya. Namun Raja Kertanegara tidak mau tunduk, bahkan memotong hidung utusan Kubilai Khan. 

Pada 1293 Kubilai Khan mengirim pasukan untuk menyerang Kerajaan Singasari. Namun saat itu tentara Mongol tidak mengetahui bahwa Kertanegara sudah wafat berikut kerajaannya karena diserang oleh Kerajaan Kediri yang dipimpin Jayakatwang. Kedatangan pasukan Mongol dimanfaatkan oleh menantu Kertanegara bernama Wijaya untuk menyerang Kerajaan Kediri.

Dari sini, sejarawan Prof. Ahmad Mansur Suryanegara melemparkan pertanyaan, mengapa Kubilai Khan mengirim utusan kepada Kerajaan Singasari yang bercorak Hindu-Budha, dan tidak mengirim utusan kepada Kesultanan Samudera Pasai yang telah berdiri sejak 1275 M. Apa Kubilai Khan sudah muslim?

Sejarah Islam Mongol adalah sejarah yang panjang. Kesultanan Mughal pernah menguasai hampir seluruh India dan baru runtuh setelah Inggris menguasai negeri bollywood tersebut. 

Pada hari ini, kita lebih mengenal kisah-kisah Mahabarata ketimbang kisah-kisah Kesultanan Delhi. Digaungkan kembali peradaban kuno sungai Indus dan sungai Gangga. Tapi, peradaban Islam yang panjang ditutupi. Sampai-sampai kita menyangka Taj Mahal merupakan situs warisan Hindu.

Jika saja bangsa Mongol memeluk agama Kristen sebagaimana agama penjajah Barat, tentu sejarah dunia akan ramai membahasnya.

Demikian artikel tentang sejarah bangsa mongol ini. Anda juga dapat membaca artikel tentang sejarah islam lainnya di sini. Semoga bermanfaat!