MUSUH YANG NYATA⁣

“Yang penting niat dan tujuannya baik”, itulah ungkapan yang sering didengar dari para pelaku perbuatan yang menyelisihi syariat, ketika tidak lagi memiliki alasan lain. Ungkapan ini dijadikan tameng untuk menangkis teguran dan kritikan yang diarahkan kepadanya⁣

Bahkan ungkapan ini, seolah menjadi slogan yang ia manfaatkan untuk melakukan segala macam cara, agar tujuannya bisa tercapai. Tak peduli apakah melanggar syariat, ataupun jelas haram dari berbagai macam dalil⁣

Sebagian yang lain ingin menegakkan agama dan membela kehormatan kaum Muslimin tetapi mereka menempuh cara-cara yang sangat buruk dengan melancarkan aksi teror, membunuh, mencuri serta bom bunuh diri⁣

Yang lainnya sering melakukan bid’ah, katanya bid’ah hasanah, namun telah jelas keharamannya. Mana ada bid’ah yang baik, jelas jika bid’ah itu amalannya tertolak, dan pelakunya diancam dengan ancaman yang keras⁣

Bukan menggurui, namun hanya ingin mengingatkan. Bahwa syaitan selalu punya cara untuk membuat yang halal terlihat buruk dan yang haram terlihat begitu indah⁣

Ada juga yang ingin berdakwah, tetapi dengan musik dan sinetron ‘Islami’. Dalam urusan dunia, ada yang ingin menggenggam jabatan dan kedudukan, Namun dengan melegalkan suap, bohong dan tindak kedzaliman⁣

Semuanya campur aduk, mirip ketoprak di emperan jalan yang dijual pedagang kelontong-an. Padahal ia tahu, ini gak baik, ini loh yang benar. Namun nafsunya mulai bergejolak, sampai-sampai akalnya tak lagi mau mendengar kata-kata Allah dalam hati terkecilnya, pernah merasakan hal yang demikian? Yang baik dipaksa buruk sementara yang baik justru diperburuk, na’udzubillah⁣

Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah berhasil mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga. [al-A’râf/7: 27]⁣

@wahdahinspirasizakat | www.wiz.or.id | www.sedekahplus.com⁣⁣

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *