RAMADHAN HARI KE-23
Menanam rasa ikhlas di dalam hati memang tak mudah. Beberapa orang merasa sudah sangat ikhlas saat bersedekah atau membantu orang lain. Tapi di sisi lain masih ada tujuan-tujuan lain dari sedekah yang ia lakukan.
Sebagian dari kita bahkan mungkin melakukan sedekah karena ingin dianggap wah, dianggap paling baik dan selalu dermawan. Lantas, kalau sudah begini, apakah kita sudah benar-benar ikhlas?
Dari Abu Hurairah, RA, Rasulullah ﷺ pernah bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak melihat (menilai) bentuk tubuhmu dan tidak pula menilai kebagusan wajahmu, tetapi Allah melihat (menilai) keikhlasan hatimu”. (HR. Muslim)
Sedekah bagi eorang muslim tidak hanya bertujuan untuk menjauhkan dirinya dari sifat kikir dan bakhil. Nyatanya, gemar bersedekah, adalah aktivitas yang sangat baik untuk kesehatan. Buktinya, kita sering merasakan ketenangan jiwa selepas bersedekah. Terlebih, jika yang menerima tersenyum kepada kita, lalu mengucapkan terima kasih tulusnya kepada kita
Meskipun sedekah sedikit, namun dibarengi dengan hati yang ikhlas, tanpa pamrih apalagi unsur riya’ di hati, ini lebih baik dari sedekah dengan jumlah banyak namun terus diungkit dan diingat sepanjang waktu
Sedekah sedikit namun tak pernah berharap mendapat imbalan atau pujian di dunia, ini justru lebih berkah jika dibandingkan dengan sedekah banyak namun dipamer-pamerkan.
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu merusak sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima)…” (Terjemahan QS Al Baqarah: 264)
@wahdahinspirasizakat www.wiz.or.id www.sedekahplus.com