SEBERANGI SUNGAI KE PUNCAK ULUMANDA, BEGINI KISAH RELAWAN WIZ HANTARKAN BANTUAN
Wiz.or.id, Majene — Akibat bencana gempa dan tanah longsor di Kabupaten Majene Sulawesi Barat, sejumlah jalan terputus sehingga banyak daerah terisolir.
Bantuan terpaksa disalurkan dengan cara cukup ekstrim. Setelah berjalan kaki sejauh 15 Km, kini, relawan beralih menggunakan sepeda motor dengan mengikatkan karungan berisi paket sembako menuju Desa Popenga, Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Majene, Sabtu (24/1/2021).
“Jalannya masih belum dikerja. Susah dijangkau karena banyak sekali batu-batunya,” kata Abu Hanifa, ketua regu yang membawa logistik ke Desa tersebut.
Desa tersebut merupakan salah satu yang terdampak gempa. Akses jalan yang biasa dilalui menuju Kota Majene, tak bisa ditembus karena mengalami kerusakan cukup parah. Desa itu berada di perbatasan antara Kabupaten Mamasa dan Kabupaten Majene.
Abu Hanifah menjelaskan, timnya mengirim beberapa motor untuk mendistribusikan bantuan sejak pagi dan diperkirakan akan sampai setelah maghrib.
Tak hanya melewati bekas tanah longsor, relawan juga harus menyusuri bantaran sungai yang cukup terjal.
Dari pantauan hasil gambar yang dikirimkan ke redaksi wiz.or.id, tampak beberapa motor terpaksa diangkat menggunakan kayu dan bambu agar mesin tidak terendam air.
Di wilayah Kecamatan Ulumanda, terdapat enam desa yang masih terisolir, masing-masing Desa Sambabo, Desa Kabiraan, Desa Tande Allo, Desa Ulumanda, Desa Popenga dan Desa Panggalo.
Relawan yang sudah menembus sejumlah desa terisolir melaporkan pihaknya sudah berkoordinasi dengan warga. Sebagian warga juga ikut membantu turun ke jalan poros dengan mengerahkan sejumlah angkutan seadanya.
Akses darat menuju Desa Ulamanda, Kecamatan Ulumanda berjarak 68 kilometer dari Mako Lanal Mamuju, dan membutuhkan waktu hingga empat jam. Sedangkan akses darat menuju Desa Panggalo berjarak 51 kilometer membutuhkan waktu hampir lima jam. Posko Induk terdekat dari Desa Ulumanda, berada di Kantor Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene. []