Syaikh Zakariya bin Muhammad Al-Anshary

Artikel ini akan membahas syaikh al-Islam Zakariya bin Muhammad Al-Anshary. Sebelumnya, ada puisi yang menceritakan tentang beliau yang dibuat oleh Dr. Muhammad Ihsan Zainuddin, Lc. M.Si. Berikut oase yang berjudul “Tak Kenal Putus Asa”

TAK KENAL PUTUS ASA…

Dikisahkan,

tentang seorang ulama besar Syafi’iyah.

Syaikh Zakariya bin Muhammad al-Anshary.

Ia sungguh miskin.

Menempuh jalan ilmu sejak semula

sebagai seorang faqir.

Tiada harta dalam genggaman.

Tapi ia teguhkan diri

menempuh jalan ilmu.

Ia pergi menoreh ilmu

di majlis-majlis Jami’ al-Azhar,

dan ia bahkan tak punya

sesuap roti untuk makan hari itu.

Hingga dalam semiskin-miskinnya ia:

ia memunguti kulit-kulit semangka,

mencucinya hingga bersih,

lalu memakannya!

Hingga di jalan kemiskinan tak kenal putus asa itu:

suatu hari kemudian,

ia menjadi seorang “Syaikh al-Islam”.

Karya-karya besarnya dalam fiqih,

tanyakanlah pada sesiapa saja kaum Syafi’iyyah,

bahkan pada siapa saja yang mencium aroma ilmu,

tak mungkin mereka terluput

mendengar tentang karya-karya itu.

Maka:

seorang muslim tak pernah

berputus asa dari kemuliaan Tuhannya.


Puisi “TAK KENAL PUTUS ASA…” karya Dr. Muhammad Ihsan Zainuddin, Lc. M.Si., merupakan sebuah kisah inspiratif tentang perjuangan seorang ulama besar Syafi’iyah, Syaikh Zakariya bin Muhammad al-Anshary.

Puisi ini menggambarkan dengan indah bagaimana kegigihan dan tekad dalam mengejar ilmu tidak tergoyahkan oleh kemiskinan yang dialami oleh tokoh utama.

Dalam puisi ini, kita dibawa untuk mengenali sosok Syaikh Zakariyya, seorang faqir yang sungguh miskin, namun berjuang menempuh jalan ilmu dengan teguh. Puisi ini menyoroti bahwa meskipun hidup dalam keterbatasan, semangat untuk terus belajar dan mencari ilmu tidak pernah padam.

Syaikh Zakariyya dengan tekadnya menghadiri majlis-majlis Jami’ al-Azhar untuk menorehkan ilmu, meskipun pada hari itu ia bahkan tak punya sesuap roti untuk makan.

Dalam keadaan sebegitu miskinnya, Syaikh Zakariya menemukan kulit-kulit semangka dan memakannya untuk mengatasi kehausan.

Puisi ini dengan indah menggambarkan ketekunan dan ketabahan dalam menempuh perjuangan hidup yang keras dan tidak kenal lelah. Syaikh Zakariyya menjadi contoh nyata bahwa kemiskinan bukanlah penghalang untuk meraih ilmu.

Kisah dalam puisi ini mencapai puncaknya saat Syaikh Zakariya akhirnya menjadi “Syaikh al-Islam.” Keuletan dan usahanya dalam menuntut ilmu berbuah manis dengan karya-karya besar dalam fiqih.

Puisi ini menekankan bahwa ilmu yang dihasilkan oleh Syaikh Zakariya menjadi warisan berharga bagi kaum Syafi’iyyah dan banyak diakui oleh para pengikut ilmu agama lainnya.

Pesan utama yang dihadirkan dalam puisi ini adalah semangat tak kenal putus asa dari kemuliaan Tuhannya. Syaikh Zakariya merupakan contoh nyata bahwa keyakinan, tekad, dan usaha yang penuh keikhlasan akan membuahkan hasil yang gemilang, meskipun dari kondisi yang terlihat sulit.

Secara keseluruhan, puisi “TAK KENAL PUTUS ASA…” menggambarkan perjalanan hidup Syaikh Zakariya sebagai perwujudan kegigihan dan ketabahan dalam menempuh jalan ilmu.

Puisi ini memberikan inspirasi bagi pembaca untuk tidak menyerah dalam menghadapi kesulitan dan keterbatasan, serta terus berjuang untuk meraih ilmu dan kemuliaan di hadapan Tuhannya.

Demikianlah artikel tentang Zakariya bin Muhammad Al-Anshary ini. Anda juga dapat membaca artikel lainnya tentang motivasi islam.

Home
Donasi
Hitung Zakat
Rekening