LAZISWahdah.com _ Mereka berlari menyelamatkan diri. Entah sudah keberapa kalinya gempa mengguncang bumi tempat mereka berpijak. Rumah-rumah mereka retak, hingga runtuh berkeping-keping. Tak ada lagi kesempatan bagi mereka memunguti satu per satu harta bendanya. Dipikirannya sekarang adalah bagaimana agar nyawa mereka bisa terselamatkan.

Teriakan histeris memekik telinga. Suara deru mesin kendaraan mulai mengebut memenuhi badan-badan jalan. Sebagiannya berlari tanpa alas kaki sembari menggendong anak-anak mereka yang masih kecil. Sirine ambulance saling sahut menyahut mengangkut korban meninggal dunia. Sebagiannya lagi terpaksa ditandu dan digendong karena tak lagi mampu meneruskan perjalannya.

”Air dipesisir pantai sudah pasang!!,” teriak salah satu pengendara yang baru saja melintas.

Mendengar teriakan itu sontak membuat raut wajah mereka seketika berubah. Ada ketakutan, ada kekhawatiran, ada kecemasan yang menyusupi hati mereka. Mereka terus berlari tanpa berpikir lagi untuk kembali. Tak ada uang, tak ada makanan, hanya pakaian yang melengket di tubuh meraka saat ini yang menjadi harta satu-satunya. Untuk bernaung dari dinginnnya malam dan panas teriknya matahari, mereka hanya mengandalkan beberapa tenda seadanya yang mereka bagi untuk beberapa saudara-saudaranya yang lain.

Saudaraku, tangisan pilu warga NTB memanggil kita. Mari berdoa dan berinfak untuk saudara-saudara kita disana. Donasikan harta-harta terbaik kita melalui Bank Syariah Mandiri (451) nomor rekening : 499 900 9005 a.n LAZIS Wahdah Peduli Negeri dan konfirmasi transfer ke 085315900900. []

Tinggalkan Balasan