WISUDAWAN RAMADHAN⁣

Ramadhan telah berakhir. Dan semua ritual keagamaan kita digeser ke bulan syawal dan bulan-bulan selanjutnya dalam kalendetr hijriyah. Yang terjadi, sama seperti beberapa bulan sebelumnya. Puncak ibadah memang terjadi di bulan suci Ramadhan. Setelah itu, keadaan kembali menjadi normal. Memang sudah mahfum, sudah jadi kebiasaan ibadah tak seketat saat Ramadhan⁣

Setelah sebulan penuh kita memberikan hadiah ibadah kepada Allah, kini giliran Allah yang membalas. Allah berikan sebuah hari yang sangat istimewa, yang Allah jadikan hari itu sebagai perayaan atas kemenangan umat Islam dalam mengalahkan hawa nafsunya. Hari yang menandakan kelulusan atas perjuangan kita. Dengan kata lain, Allah telah mewisuda kita di hari itu. Sebuah wisuda atas keberhasilan kita dalam kesempurnaan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.⁣

Inilah ujian yang sebenarnya. Setelah ditempa dengan panasnya uji puasa. Senyapnya rakaat tarawih, lalu beberapa batasan-batasan yang tak boleh dilanggar lainnya, maka mulai bulan Syawal hingga berjumpa dengan Ramadhan tahun selanjutnya, kita upayakan diri untuk selalalu me-Ramadhan-na jiwa, hati dan nurani kita⁣

Mari perbanyak istighfar. Muhasabah atas segala khilaf. Semoga selepas menjadi wisudawan Ramadhan. Kita bisa bermetamorfosis menjadi hamba-hamba-Nya yang bertakwa, aamiin⁣
……………..⁣
“Jadilah kamu seorang Rabbani (hamba Allah Ta’ala yang selalu beribadah kepada-Nya di setiap waktu dan tempat), dan janganlah kamu menjadi seorang Sya’bani (orang yang hanya beribadah kepada-Nya di bulan Sya’ban atau bulan tertentu lainnya) (Imam Asy-Syibli Rahimahullah)⁣

@wahdahinspirasizakat⁣
www.wiz.or.id
www.sedekahplus.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *