ANTARA GURU DAN MURID
Bila anda sudah sanggup membaca buah pikiran para ilmuan dan menyimpulkan beragam teori para pakar, jangan sekali-kali meremehkan orang pertama kali memperkenalkan anda baca tulis a, b, c, d dll. Kalau bukan dia(tentunya dengan kehendak Allah), anda tidak berarti sama sekali.
Disaat anda sudah pintar memecahkan rumus matematika, bahkan mungkin paling sulit seperti rumus “Persamaan Helmholtz”, jangan pernah melupakan orang yang pertama kali mengajari anda penambahan, pengurangan dan perkalian bilangan sederhana. 1+2=3, 4-2=2 dan 2×3=6 dan semisalnya. Kalau bukan dia, anda bukan siapa-siapa.
Bila anda sudah fasih berbahasa arab, pintar membaca kitab gundul serta menguasai Qawaid bahasa Arab, sehingga dengan mudah membuka dan menelaah literatur-litratur berbahasa arab, jangan lupa orang yang pertama kali mengajarkan anda huruf hija’iyah Alif, Baa, Taa, Tsaa. Kalau bukan dia, anda tetap dalam kejahilan.
Mereka adalah orang-orang yang telah berjasa terhadap anda, membukakan jendela ilmu pengetahuan agar anda bisa memandang jauh kedepan. Berkat jasa merekalah, anda menjadi orang pintar diperhitungkan.
Begitulah cara Allah mengangkat kebodohan dari diri anda dengan mempertemukan anda bersama mereka, melembutkan hati mereka sehingga bersabar mengajari anda.
وَلا تَنْسَوُا الْفَضْلَ بَيْنَكُمْ إِنَّ اللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
Dan janganlah kamu melupakan keutamaan di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Melihat segala apa yang kamu kerjakan. QS. al Baqarah: 237
Wallahu Ta’ala A’lam
Ustadz Ishak Abd Razak Bakari, Lc., M.Fil.I
@wahdahinspirasizakat | www.wiz.or.id | www.sedekahplus.com
