Oleh: Muhammad Ayyub M., S.KM
Berolahraga telah terbukti dapat memberikan manfaat bagi tubuh. Berolahraga dapat menyehatkan jantung, membakar lemak, melancarkan peredaran darah, dan masih banyak lagi manfaat lainnya. Oleh karena itulah berolahraga dimasukkan sebagai salah satu pilar kesehatan.
Namun, dalam berolahraga, kita harus memperhatikan beberapa aturan agar manfaatnya dapat kita rasakan secara maksimal. Berikut beberapa aturan yang sebaiknya diterapkan dalam berolahraga.
Frekuensi dan durasi berolahraga
Frekuensi olahraga bersifat fleksibel tergantung pada tujuan yang ingin kita capai. Menurut studi yang dimuat dalam jurnal Applied Physiology, Nutrition, and Metabolism disebutkan bahwa waktu berolahraga dalam sepekan sebaiknya mencapai 150 menit.
Lantas, apakah baik jika berolahraga sekali sepekan dengan durasi 150 menit lalu di hari lain tak perlu lagi berolahraga? Ternyata tidak. Sebaiknya, 150 menit itu dibagi dalam 3 – 4 kali sepekan. Jadi, sekali berolahraga dilakukan dengan durasi minimal 30 menit.
Jenis olahraga
Kekuatan fisik menjadi penentu utama jenis olahraga yang menjadi pilihan kita. Kekuatan fisik seseorang sangat ditentukan oleh usia. Oleh karena itu, jenis olahraga perlu disesuaikan dengan usia seseorang. Berikut pilihan olahraga yang sesuai dengan usia.
- Usia 20 – 30 tahun
Pada usia ini, kita dapat memilih olahraga apapun yang kita sukai, baik yang bersifat low impact, high impact, maupun yang bersifat kompetitif sekalipun. Namun, kita perlu berlatih sebaik mungkin tanpa melupakan peregangan serta pendinginan pasca-latihan fisik.
- Usia 30 – 40 tahun
Pada usia ini, kita perlu lebih selektif dalam memilih olahraga. Lebih baik menambah waktu untuk menekuni olahraga yang dapat meningkatkan kesehatan sistem kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah), seperti bersepeda, berlari, atau berenang jarak menengah.
- Usia 40 – 60 tahun
Pada usia ini, sebaiknya kita memilih olahraga yang bertujuan untuk menjaga semua fungsi tubuh agar bekerja dengan baik. Senam kebugaran, bersepeda statis atau santai, berjalan kaki ringan, dan berenang jarak pendek bisa menjadi pilihan ideal.
- Usia di atas 60 tahun
Di tahap ini, kita harus memilih olahraga sederhana dan tidak berbahaya, seperti berjalan ringan. Pasalnya, kondisi tulang dan sendi kita pada usia ini sangat rentan dan perlu diperlakukan dengan hati-hati.
Namun, memilih untuk tidak bergerak juga berbahaya. Karena tanpa stimulasi gerakan, pengeroposan tulang serta penurunan fungsi organ tubuh akan sangat mudah terjadi.
Sumber : Majalah Sedekah Plus Edisi 24