Ilustrasi Cobaan

Balasan dari setiap amal bergantung dari besarnya rintangan pula. Dibalik ujian yang begitu berat ada kebaikan di dalamnya. Sebagaimana Maryam sampai meminta kematian karena beratnya cobaan menjelang lahiran. Sedangkan di dalam perutnya ada seorang yang kelak menjadi Nabi dan rahmat bagi manusia.

يَا لَيْتَنِي مِتُّ قَبْلَ هَذَا

“Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia pada pangkal pohon kurma, dia berkata: “Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan” (QS. Maryam: 23). 

Kadangkala besarnya cobaan membuat kita memutuskan untuk berhenti berjuang. Terburu-buru menuntut kepastian padahal belum ada pengorbanan. Sebaliknya, ingat juga bahwa hadiah yang disiapkan juga jauh lebih berharga. Jika sesuatu itu berharga, pasti ada nilai yang harus dibayar. Pasti kita siap memperjuangkannya. 

Bertahan pada ujian memerlukan kesabaran yang tinggi. Karena balasannya juga tidak main-main. Bersabarlah atau kamu akan kehilangan selamanya. 

Ketika Nabi Musa kecil masuk ke dalam istana, terjadilah hal yang tak terduga.

وَحَرَّمْنَا عَلَيْهِ الْمَرَاضِعَ مِنْ قَبْلُ

Dan Kami cegah Musa dari menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusui sebelum itu” (QS. Al-Qashash: 12). Semua perempuan di dalam istana tidak ada yang sesuai, tertolak. Padahal bayi kecil sudah tentu butuh untuk kebutuhan gizinya. 

فَرَدَدْنَاهُ إِلَى أُمِّهِ

Maka kami kembalikan Musa kepada ibunya, supaya senang hatinya dan tidak berduka cita…” Ternyata takdir ingin mempertemukan kembali pada ibunya. Menyenangkan hati ibunya.

Boleh jadi Allah menghalangimu dari meraih sesuatu lalu engkau merasa menderita karenanya. Padahal dibalik semua itu ada kejutan yang tidak pernah kamu sangka akan menjadi kenyataan. Allah sedang menyiapkan sesuatu yang lebih baik.

وَلِتَعْلَمَ أَنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لا يَعْلَمُونَ

“… dan supaya ia mengetahui bahwa janji Allah itu adalah benar, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya”(QS. Al-Qashash: 13).

Janji Allah adalah pasti. Semua yang dijanjikan juga haq, tidak pernah diingkari-Nya. Perjuangan kita tidak akan ada yang sia-sia. Sekecil apapun itu pasti akan dibalasnya. Hanya saja kita kurang percaya atau membutuhkan keyakinan untuk membuktikan semua itu.

Porsi tenaga bukan hanya fokus memikirkan masalah, nikmati hidupmu.

Masalah yang berat tidak harus membuat kita lupa bahagia. Walau Maryam menghadapi masalah yang sulit, Allah menyuruhnya untuk tetap memperhatikan kebutuhan hidup.

فَكُلِي وَاشْرَبِي وَقَرِّي عَيْنًا

Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu …” (QS. Maryam: 26).

“Hidupkanlah hidupmu,” kata Syekh Dr. Ahmad Isa al-Ma’syarawy. “Jangan terbebani banyak pikiran. Karena Allah punya rencana terbaik untukmu”. Sesekali kita butuh jeda sejenak. Sesibuk apapun kita bergelut dengan masalah. Jangan lupa bahagia.

Oleh: Muhammad Scilta Riska, SH.