LAZISWahdah.org, Berau – Kemiskinan masih menjadi sebuah pekerjaan rumah bagi kita. Hidup layak dengan pekerjaan dan penghidupan yang baik, hanya mampu dirasakan oleh sebagian orang saja di negeri ini. Termasuk yang hidupnya masih tak menentu ialah Indo Ecce (60), warga Limunjang, Kecamatan Sambaliung, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, yang selama bertahun-tahun menempati rumahnya jauh dari kata layak.

Bukan hanya tak layak, rumah yang lebih mirip gubuk itu berada di pinggir jalan yang sunyi dari pemukiman warga sekitar. Tidak ada listrik sebagai penerang di malam hari. Hanya sebuah lampu sederhana yang sebenarnya sudah sangat tua, ia manfaatkan sebagai penerang.

Untuk mememenuhi kebutuhannya sehari-hari, Indo Ecce atau dengan nama asli Mukmin bekerja menggarap tanah milik orang lain, dimana ia tanami tanah itu dengan beragam sayuran untuk kemudian ia jual di pasaran. Penghasilan dari usahanya ini hanya berkisar antara 100-200 ribu per bulannya.

Dilihat dari luar, tampak rumahnya terbuat dari dinding seng yang telah rapuh dan lapuk. Sementara di bagian atapnya, selain seng, ia juga menaruh beberapa tenda bekas yang sudah bolong sebagai pelindung.

“Disyukuri saja pak. Yang penting saat ini saya masih bisa hidup dengan tenang dan bisa bekerja meskipun upahnya sangat jauh dari kata cukup,” kata Ido Ecce, Selasa (19/2/2019).

Dari keterangan yang di dapatkan oleh relawan saat bertandang ke kediamannya, semua keluarganya berada di Sulawesi. Ia mengaku, sudah merasa tenang bisa hidup di Kalimantan.

“Alhamdulillah, kami dari relawan LAZIS Wahdah Berau datang kesini untuk menyampaikan amanah donatur. Beberapa bantuan yang kami bawa adalah sembako. Semoga dengan bantuan ini bisa sedikit lebih membantu,” ujar Ismail.

Bagi Anda yang ingin membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan di luar sana, bisa menitipkan donasi melalui Bank Syariah Mandiri (451) nomor rekening : 497 900 9009 a.n LAZIS Wahdah Sedekah dan konfirmasi transfer ke 085315900900. Semoga Allah mengganjar setiap niat tulus kita dengan pahala yang setimpal, aamiin. []