Bacaan Shalat Sunnah
LAZISWahdah.com 
– Pertanyaan : Assalamu alaykum..
Afwan mau bertanya ustad.
Ketika kita melaksanakan sholat sunnah apakah kita harus membaca iftitah atau hanya membaca alfatihah saja..?
& apakah tujuan utama hingga Qt melaksanakn sholat sunnah?
Mohon penjelasannya ustad.
azbin#makassar#BII 37
Jawaban :
Wa’alaikumussalam warohmatullah ,,,
Secara umum, setiap shalat baik wajib ataupun sunat maka dalam rakaat pertama disunatkan membaca doa iftitah / istiftah, dan diwajibkan membaca surat Al-Fatihah, setelah itu juga disunatkan membaca surat lain atau ayat-ayat selain Al-Fatihah. Kecuali shalat jenazah, maka tidak disunatkan membaca doa iftitah. Sesuai dalil umum:
أن النبي صلى الله عليه وسلم كان إذا استفتح الصلاة قال: سبحانك اللهم وبحمدك وتبارك اسمك وتعالى جدك ولا إله غيرك
Artinya: “Bahwasanya Nabi shallallahu’alaihi wasallam bila mengawali shalat, beliau membaca (iftitah): “Subhaanakallaahumma wabihamdika wa tabaarakasmuka wa ta’aala jadduka wa laailaaha ghairuka”. (HR Abu Daud, Tirmidzi, Nasai dan Ibnu Majah, shahih).
Doa iftitah dalam hadis ini merupakan salah satu dari sekian banyak doa iftitah yang diajarkan oleh Rasulullah.

Teks hadis ini juga umum artinya tidak membatasi shalat dengan doa iftitah hanya pada shalat wajib, tapi semua shalat. Olehnya itu, Imam Nawawi rahimahullah berkata: “Setiap orang yang shalat baik imam, makmum, munfarid (yang shalat sendiri), wanita, anak-anak, musafir, orang yang shalat wajib, yang shalat sunat, yang shalat duduk atau berbaring dan selain mereka; disunatkan membaca doa istiftah (iftitah) setelah membaca takbiratul-ihram.” (Al-Majmu’: 3/318).

Diantara keutamaan shalat sunat:
Keutamaan shalat sunat begitu banyak, diantaranya:

1. Sebagai pelengkap kekurangan-kekurangan yang terjadi dalam amalan shalat wajib. Dalilnya:
“Sesungguhnya amal manusia yang pertama kali akan dihisab kelak pada hari Kiamat adalah shalatnya.” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda lagi, “Allah berfirman kepada para Malaikat-Nya, sedangkan Ia lebih mengetahui, ‘Lihatlah shalat hamba-Ku, sudahkah ia melaksanakannya dengan sempurna ataukah terdapat kekurangan?’ Bila ibadahnya telah sempurna maka ditulis untuknya pahala yang sempurna pula. Namun bila ada sedikit kekurangan, maka Allah berfirman, ‘Lihatlah apakah hambaku memiliki shalat sunnah?’ Bila ia memiliki shalat sunnah, maka Allah berfirman, ‘Sempurnakanlah untuk hamba-Ku dari kekurangannya itu dengan shalat sunnahnya.’ Demikianlah semua ibadah akan menjalani proses yang serupa.” (HR Abu daud: 864 dan Tirmidzi: 413. shahih)

2.Penambah pahala/derajat, dan penghapus dosa, sebagaimana dalam hadis Tsauban radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Perbanyaklah sujud kepada Allah, karena tidaklah engkau bersujud kepada Allah dengan satu kali sujud, melainkan Allah akan mengangkat bagimu satu derajat karenanya dan menghapuskan bagimu satu dosa karenanya.” (HR Muslim: 488).

3.Penyebab masuk surga:
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ صَلَّى فِيْ يَوْمٍ، اِثْنَتَيْ عَشْـرَةَ رَكْعَةً، تَطَوُّعًا غَيْرَ فَرِيْضَةٍ، بَنَى اللهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ.
Artinya: “Barangsiapa yang melakukan shalat sunnah selain shalat fardhu dalam sehari dua belas raka’at, maka Allah pasti akan membangunkan untuknya sebuah rumah di Surga.” (HR Muslim: 728).

Catatan: Shalat sunat paling utama adalah dikerjakan dirumah, sebagaimana sabda Rasulullah:
صلوا أيها الناس في بيوتكم, فإن أفضل صلاة المرء في بيته إلا المكتوبة
Artinya: “Wahai sekalian manusia, shalatlah (sunat) dirumah-rumah kalian, karena shalat yang paling utama dikerjakan adalah dirumah, kecuali shalat wajib”. (HR Muslim: 781).
Juga silahkan merujuk pada tulisan di link ini: ( http://markazassunnah.net/kenapa-shalat-sunat-lebih-utama-dikerjakan-di-rumah-ini-rahasianya/ )

————————————————————————————
Dijawab oleh Ustadz Maulana La Eda, Lc. Hafizhahullah
(Mahasiswa S2 Jurusan Ilmu Hadis, Universitas Islam Madinah)

Sumber :Grup WA Belajar Islam Intensif

Tinggalkan Balasan