Ilustrasi mandi yang disunnahkan

Mandi, tindakan yang umumnya dianugerahkan sebagai proses pembersihan fisik, menyimpan makna lebih dalam dalam ajaran Islam. Di balik tuntutan fisik, ada 17 jenis mandi yang disunnahkan yang diilustrasikan oleh Nabi Muhammad -shallallahu ‘alaihi wasallam-.

Mandi yang disunnahkan ada 17 macam:

[1] Mandi pada Hari Jum’at

Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wasallam– bersabda yang artinya:

“Barangsiapa hendak salat Jum’at, hendaklah dia mandi terlebih dahulu.” (HR. Muslim)

Sedangkan waktu mandi Jum’at yaitu sejak terbitnya fajar.

[2&3] Mandi Hari Raya ldul Fitri dan ldul Adha

Mandi sunnah ini berdasarkan hadis riwayat Ibnu Abbas –radhiyallahu ‘anhu– berkata, “Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallammandi ketika hendak melaksanakan salat ldul Fitri dan Idul Adha.” Umar dan Ali –radhiyallahu ‘anhuma– melakukan seperti apa yang dilakukan oleh Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wasallam– dan begitu pula dengan lbnu Umar –radhiyallahu ‘anhu-, karena beliau memerintahkan orang banyak untuk berkumpul pada waktu salat ldul Fitri dan ldul Adha, sehingga lebih dianjurkan supaya mandi terlebih dahulu.

Baca juga: Penyebab Mandi Wajib

[4] Mandi Ketika Hendak Melaksanakan Shalat Istisqa’

Yaitu salat yang dilakukan untuk memohon hujan. Mandi disunahkan untuk menghindari aroma yang tidak sedap karena pada saat melaksanakan salat Istisqa’, orang banyak akan berkumpul seperti yang terjadi pada salat Jum’at.

[5&6] Mandi Ketika Hendak Melaksanakan Shalat Gerhana Matahari (Kusuf) atau Gerhana Bulan (Khusuf)

karena salat gerhana dilaksanakan secara bersama-sama di mana orang banyak akan berkumpul pada satu tempat. Hal itu dianggap sama dengan salat Jum’at dan patutlah untuk menghindari aroma yang tidak sedap di hadapan orang banyak.

[7] Mandi Setelah Memandikan Mayat

Pendapat ini menurut qaul jadid Imam Syafi’i. Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wasallam– bersabda, “Barangsiapa yang telah memandikan mayat maka hendaklah dia mandi dan barang siapa telah membawa mayat maka hendaklah dia berwudu.” (HR. al-Tirmizi).

[8] Mandi bagi Orang Kafir yang Masuk Islam

Mandi sunnah berdasarkan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam menyuruh Qais bin Ashim dan Tsumamah bin Atsal untuk mandi setelah mereka masuk Islam. Namun, beliau tidak pernah mewajibkan hal itu, karena suatu ketika pernah sekelompok orang masuk Islam bersama-sama, namun beliau tidak memerintahkan mereka mandi.

Alasan lainnya adalah karena Islam merupakan taubat dari kekufuran, maka mandi tidaklah wajib seperti bertaubat dari maksiat lainnya, asalkan orang yang masuk lslam itu tidak junub. Namun jika orang yang bersangkutan junub, maka menurut al-mazhab, orang tersebut wajib mandi ketika masuk Islam karena niat mandinya tidak sah pada saat statusnya masih sebagai orang kafir.

Baca juga: Tata Cara Mandi Wajib

[9&10] Sunah Mandi bagi Orang Gila yang Sembuh, Orang Pingsan yang Telah Sadar, atau Seorang Penderita Epilepsi yang Baru Siuman dari Penyakitnya

Hal itu ditetapkan karena adanya kekhawatiran mereka keluar mani pada saat mereka sedang tidak sadar.

[11] Mandi Ketika Akan Melakukan Ihram untuk Haji atau Umrah

Diriwayatkan oleh Zaid bin Tsabit –radhiyallahu ‘anhu– bahwa Nabi Muhammad –shallallahu ‘alaihi wasallam– menyendirikan ihramnya kemudian mandi. (HR. al-Tirmizi). Sunah mandi ini mencakup pada laki-laki, perempuan, dan anak-anak, baik haid atau nifas karena Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wasallam– pernah memerintahkan Asma binti Umais, salah seorang istri beliau, yang sedang haid agar mandi ketika hendak melaksanakan ihram. (HR. Muslim)

[12-17] Mandi Ketika Hendak Memasuki Kota Mekah, Wukuf di Arafah, Melempar Jumrah pada Hari-Hari Tasyriq, Tawaf, Setelah Selesai Melaksanakan Tawaf Qudum, Thawaf Ifadah, dan Tawaf Wada

Hal ini karena Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wasallam– melakukan itu semua.

Mandi yang disunnahkan lainnya karena beberapa alasan lain, yaitu: mandi karena berbekam, ketika akan melakukan i’tikaf, pada setiap malam di bulan Ramadhan, hendak mencukur bulu kemaluan, dan hendak masuk kota Madinah al-Munawwarah.

Demikianlah artikel tentang mandi sunnah ini. Semoga bermanfaat!