MERASA LEBIH BAIK
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Kawan, tidak bisa disangkal, dalam pergaulan dengan sesama manusia kita sering bertemu dengan orang-orang yang levelnya jauh lebih rendah dari diri kita, baik secara keilmuan, pengalaman, harta benda, bahkan juga secara pemahaman agama, akhirnya kita tergoda untuk merasa diri lebih baik dari yang lain.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Sayangnya, dalam Islam kita tidak dianjurkan untuk merasa diri lebih baik dari yang lainnya, sekalipun nyata-nyata kita memang tampak lebih superior dibanding mereka.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Misalnya nih. Jelas-jelas sedekah dan wakaf kita jauh lebih besar di antara yang lain, prestasi keilmuan kita jauh lebih tinggi, jam terbang profesional kita jauh lebih banyak, secara fisik kita jauh lebih kuat atau rupawan, tetap saja Allah dan RasulNya menganjurkan kita untuk rendah hati dan tidak merasa diri lebih baik dari siapapun.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Karena boleh jadi, apa yang tampak dimata kita keliru. Bisa saja kan, mereka yang kita anggap biasa-biasa saja, ternyata dimata Allah jauh lebih mulia dari pada kita?
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Jangan pernah merasa lebih baik daripada orang lain karena kita tidak tahu seberapa banyak amal kebaikan yang ia tutupi.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Kendatipun kita memiliki banyak kelebihan-kelebihan, namun semuanya menjadi sia-sia ketika jiwa menjadi jumawa, sombong, ujub, dan menganggap remeh orang lain.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Bukankah dahulu di zaman salaf—ada sahabat yang dijamin masuk surga karena amalan sepelenya? Bukankah itu semua membuktikan bahwa seberapa besarnya amalanmu belum tentu menjaminmu masuk surga? Bukankah Allah pernah menyampaikan kepada kita—bahwa tidak akan masuk surga orang-orang yang dalam hatinya tersimpan penyakit sombong meski sekecil biji sawi?
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Kawan, maka mulai sekarang jangan pernah merasa lebih baik. Teruslah berbenah. Jangan mudah puas atas semua capaian kita. Bukankah Nabi sendiri, yang nyata-nyata dijamin masuk surga, namun Ia pun tak lupa untuk sholat malam hingga kakinya menjadi bengkak? Jika dibandingkan dengan Nabi, maka kita bukan siapa-siapa.
“Janganlah menyatakan diri kalian suci. Sesungguhnya Allah yang lebih tahu manakah yang baik di antara kalian.” (HR. Muslim no. 2142).
@wahdahinspirasizakat | www.wiz.or.id
