Gambar sunnah ab'ad

Shalat tidak hanya memiliki syarat dan rukun, tetapi juga memiliki kesunnahan. Kesunnahan dalam shalat ada dua; sunnah ab’ad dan sunnah hai’at. Beberapa ulama, salah satunya, Zainuddin Al-Mallibari bahkan menjelaskan sunnah lain selain ab’ad dan hai’ah.

Adapun terkait sunnah ab’ad, Abu Bakar Muhammad bin Syatha’ Dimyathi dalam kitab I‘anah al-Thalibin menjelaskan bahwa sunnah ab’ad adalah sunnah yang dianjurkan untuk diganti dengan sujud (sahwi) jika melewatkannya. Bahkan, menurut Syekh Muhammad bin Syatha’, sunnah itu dinamai ab‘ad karena sunnah tersebut menjadi bagian (ba’dhu) dari rukun shalat.

Ibnu Ruslan sebagaimana dikutip oleh Syekh Muhammad bin Syatha’ menulis sebuah nazam yang menjelaskan rincian sunah ab’ad berikut ini:

‎أبعاضها تشهد إذ تبتديه * * ثم القعود وصلاة الله فيه 

‎على النبي وآله في الآخر * * ثم القنوت وقيام القادر 

‎في الاعتدال الثان من صبح وفي * * وتر لشهر الصوم إن ينتصف

Artinya, “Adapun ab’ad shalat adalah dimulai dengan tasyahud kemudian duduk tasyahud awal dan membaca shalawat untuk Nabi -shallallahu ‘alaihi wasallam- kemudian qunut pada saat berdiri i’tidal di rakaat kedua shalat subuh dan witir di pertengahan bulan Ramadhan,”

Menurut Syekh Salim bin Sumair Al-Hadhrami dalam Kitab Safinatun Naja sunnah ab’ad terdiri atas tujuh:

Tasyahud

Yang dimaksud tasyahud dalam hal ini adalah tasyahud yang tidak dilanjutkan dengan salam, yaitu tasyahud awal.

Adapun dalil atas hal ini adalah sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Muslim yang menjelaskan bahwa Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wasallam- hanya duduk sekali dan dilanjutkan dengan dua sujud.

Hadis ini menunjukkan bahwa Rasul -shallallahu ‘alaihi wasallam- mengganti tasyahud pertama dengan dua sujud.

‎تعويضاً عن التشهد الأول الذي تركه بترك الجلوس له، فلو كان ركناً لاضطر إلى الإتيان به، ولم ينجبر تركه بسجود السهو

Artinya, “(Dua sujud yang dilakukan Rasul -Shallallahu ‘alaihi wasallam-) menjadi ganti dari tasyahud awal yang ditinggalkan Rasul karena tidak duduk tasyahud juga. Jika tasyahud termasuk rukun, maka tentu nabi akan melakukannya, serta tidak menggantikannya dengan sujud sahwi,”

Duduk untuk Tasyahud Awal

Hal ini dilandaskan atas dalil hadis yang telah disebutkan di atas.

Baca juga: Syarat Sah Shalat

Membaca Selawat Nabi -shallallahu ‘alaihi wasallam- pada Tasyahud Awal

Sehingga dalam duduk tasyahud awal terdapat tiga hal yang termasuk sunah ab’ad

Jika sunah ini ditinggalkan, maka dianjurkan untuk digantikan dengan sujud sahwi, yaitu duduk tasyahud awal, membaca tasyahud awal, dan membaca selawat kepada Nabi pada tasyahud awal.

Membaca Selawat kepada Keluarga Nabi pada Tasyahud Akhir

Sunnah selanjutnya adalah membacakan selawat kepada ahlul bait pada tasyahud akhir

Membaca Qunut

Imam Ahmad meriwayatkan hadis dari Anas bin Malik -radhiyallahu’anhu- 

ما زال رسول الله – صلى الله عليه وسلم – يقنت في الصبح حتى فارق الدنيا.

Artinya:

“Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wasallam- senantiasa qunut di salat subuh sampai meninggal dunia.”

Al-Bukhari dan Muslim juga meriwayatkan hadis Anas -radhiyallahu’anhu- bahwa beliau ditanya

أقنت النبي – صلى الله عليه وسلم – الصبح؟ قال: نعم، فقيل له: أوقنت قبل الركوع؟ قال: بعد الركوع يسيراً.

Artinya:

“Apakah Nabi -shallallahu ‘alaihi wasallam- qunut di salat subuh?”, beliau menjawab, “iya”, ditanyakan lagi, “apakah beliau qunut sebelum rukuk?”, beliau menjawab, “setelah rukuk dengan waktu yang tidak lama.”

Kesunahan qunut ini terwujud dengan pujian dan doa kepada Allah dengan lafaz yang bebas, seperti 

اللهم أغفر لي يا غفور

Akan tetapi lebih baik lagi jika membaca doa yang diajarkan oleh Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wasallam- kepada al-Hasan bin Ali -radhiyallahu’anhu- dalam qunut witir yang diriwayatkan Abu Dawud 

اللهم اهدني فيمن هديت، وعافني فيمن عافيت، وتولني فيمن توليت، وبارك في فيما أعطيت، وقني شر ما قضيت، إنك تقضي ولا يقضي عليك، وإنه لا يذل من واليت، ولا يعز من عاديت، تباركت ربنا وتعاليت

Disunahkan bagi imam membaca dengan sigat jamak

Al-Hakim meriwayatkan hadis Abu Hurairah -radhiyallahu’anhu- bahwa Nabi -shallallahu ‘alaihi wasallam- ketika bangkit dari rukuk di salat subuh rakaat kedua mengangkat kedua tangannya kemudian membaca doa

اللهم اهدني فيمن هديت … 

Baca juga: Sunnah-Sunnah Shalat

Membaca Selawat Salam kepada Nabi pada Qunut

Minimal bacaan selawat adalah “Allahumma shalli ala Muhammad”

Membaca Selawat kepada Keluarga Nabi pada Qunut yaitu “Wa’ala Alihi”

Ada beberapa hal yang menyebabkan kebanyakan orang meninggalkan sunah ab’ad di atas sehingga dianjurkan untuk mengerjakan sujud sahwi. Di antaranya, adalah lupa, ragu telah melakukannya atau tidak. Wallahu a‘lam.